Bagikan:

JAKARTA - Petahana Wakil Presiden Amerika Serikat sekaligus Ketua Senat Kamala Harris mengatakan, peralihan kekuasaan yang damai merupakan salah satu pilar demokrasi negara itu.

Hal itu diungkapkannya usai memimpin sertifikasi kemenangan Donald Trump dalam Pemilu 5 November lalu. Pengesahan dilakukan di Capitol Hill, Washington D.C.

Trump, calon dari Partai Republik yang berpasangan dengan JD Vance, bersaing dengan Harris yang berpasangan dengan Tim Walz dari Partai Demokrat.

"Hari ini jelas merupakan hari yang sangat penting, dan ini tentang apa yang seharusnya menjadi norma dan apa yang seharusnya dapat diterima begitu saja oleh rakyat Amerika, yaitu bahwa salah satu pilar terpenting demokrasi kita adalah akan adanya peralihan kekuasaan secara damai," kata Harris kepada wartawan di Capitol, melansir Reuters 7 Januari.

"Saya sangat yakin bahwa demokrasi Amerika hanya sekuat kemauan kita untuk memperjuangkannya," tambahnya.

Harris mengawasi pemungutan suara negara bagian dalam peran seremonial wakil presiden sebagai presiden Senat. Dikenal karena senyum lebar dan sikapnya yang ceria saat tampil di depan publik, ia berdiri tegap dengan tangan terkepal di podium saat menyerahkan sertifikat suara elektoral setiap negara bagian untuk Trump dan dirinya sendiri.

Pengesahan akhir menetapkan Trump memenangkan 312 suara Electoral College dibandingkan dengan 226 suara Harris.

Senator JD Vance, yang kemenangannya sebagai wakil presiden juga disahkan oleh Harris, duduk di ruang DPR. Vance berdiri dan melambaikan tangan kepada para anggota di ruang DPR saat total suara elektoralnya diumumkan.

"Kongres mengesahkan kemenangan pemilu kita yang hebat hari ini - momen besar dalam sejarah. MAGA!" tulis Trump di platform media sosialnya Truth Social pada Hari Senin.

Partai Republik juga memperoleh mayoritas di Senat AS dan unggul tipis di DPR dalam pemilihan November, yang akan memberi Trump dukungan partai yang ia butuhkan untuk melaksanakan agenda pemotongan pajak dan tindakan keras terhadap imigran yang tinggal di negara itu secara ilegal.

Di sisi lain, Partai Demokrat tidak mencoba menghalangi pengesahan kemenangan Trump pada Hari Senin.

"Kita harus memperbarui komitmen kita untuk menjaga demokrasi Amerika," kata anggota DPR Demokrat Katherine Clark dalam sebuah pernyataan sebelumnya hari itu.

"Sebagai pemimpin terpilih, kesetiaan kita harus kepada Konstitusi, pertama dan selamanya. Kita di sini untuk menghormati keinginan rakyat dan supremasi hukum," tambahnya.

Sertifikasi ini membuka jalan bagi pelantikan Trump dalam dua minggu, berjalan lancar. Sangat kontras dengan empat tahun lalu ketika segerombolan pendukung Trump menyerbu Capitol dalam upaya yang gagal untuk menghalangi pengesahan kekalahan Presiden Trump pada tahun 2020 dari Presiden Demokrat Joe Biden.

Empat tahun lalu, Wakil Presiden Mike Pence memimpin kemenangan Biden. Pada tahun 2001, Wakil Presiden Al Gore saat itu mendapat kehormatan yang sama setelah pertarungan sengit antara dirinya dan George W. Bush.