Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joe Biden mengatakan pada Hari Rabu, ia tidak yakin akan adanya peralihan kekuasaan secara damai di Amerika Serikat, jika Donald Trump dari Partai Republik kalah dalam pemilihan presiden mendatang.

Trump kembali maju dalam kontestasi pemilihan presiden Amerika Serikat. Tahun ini, pemilu digelar 5 November. Ia akan berpasangan dengan Senatori Ohio JD Vance

"Jika Trump kalah, saya tidak yakin sama sekali," kata Presiden Biden dalam sebuah wawancara dengan CBS News, ketika ditanya apakah ia berpikir akan ada peralihan kekuasaan secara damai setelah pemungutan suara, melansir Reuters 8 Agustus.

"Dia bersungguh-sungguh dengan apa yang dia katakan. Kami tidak menganggapnya serius. Dia bersungguh-sungguh. Semua hal tentang jika kita kalah akan ada pertumpahan darah," tambah Presiden Biden.

Dalam sebuah penampilan kampanye di Ohio pada Bulan Maret, Trump memperingatkan akan adanya "pertumpahan darah" jika ia gagal memenangkan pemilu.

Pada saat itu, Trump sedang mendiskusikan perlunya melindungi industri otomotif AS dari persaingan luar negeri. Trump kemudian mengatakan, dia mengacu pada industri otomotif ketika dia menggunakan istilah tersebut.

Sebelumnya, Trump secara keliru mengklaim ia memenangkan pemilu 2020 melawan Biden. Ia kemudian didakwa secara kriminal di Washington, D.C dan Georgia dengan tuduhan secara ilegal mencoba membatalkan hasil Pemilu.

Presiden Biden sendiri mundur dari kontestasi Pilpres AS bulan lalu, setelah sesama anggota Partai Demokrat memintanya untuk menepi, setelah penampilan debat yang buruk melawan Trump menimbulkan pertanyaan tentang usia dan kesehatan presiden dari Partai Demokrat tersebut.

Petahana Wakil Presiden Kamala Harris kemudian maju menjadi calon presiden dari Partai Demokrat. Ia mendapatkan dukungan dari Presiden Biden. Kemarin, Ia mengumumkan Tim Walz sebagai calon wakil presiden pilihannya. Pasangan itu kemudian mendapat 'restu' secara resmi dari Partai Demokrat.