Mahasiswa Pendemo Kenaikan BBM Bubarkan Diri, Petugas PPSU dan Sudin LH Bersihkan Sampah Berserakan
Petugas PPSU bersihkan sampah bekas aksi demo mahasiswa di Patung Kuda/ Foto: Rizky Sulistio/ VOI

Bagikan:

JAKARTA - Ratusan mahasiswa pengunjuk rasa di kawasan Patung Kuda mulai meninggalkan ruas Jalan Medan Merdeka Barat pada Kamis, 15 September, sore.

Tepat pukul 17.00 WIB, ratusan massa mulai bergerak mundur membubarkan diri usai memberikan pernyataan sikap atas aksi mereka.

Sementara petugas PPSU dan Sudin Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Pusat dikerahkan untuk membersihkan sampah yang berserakan imbas aksi unjukrasa penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Kasatpel LH Kecamatan Gambir, Mumuh Mulya menyatakan, pihaknya mengerahkan sejumlah petugas guna membersihkan sampah sisa aksi unjukrasa.

"Demo kali ini cukup kondusif sehingga sampahnya tidak terlalu banyak, jadi memudahkan kami menuntaskan pembersihan ini," ujar Mumuh kepada VOI di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis, 15 September, sore.

Mumuh menjelaskan, pihaknya mengerahkan dua armada mobil pembersih aspal untuk mengembalikan warna asli aspal ruas Jalan Medan Merdeka Barat.

"Hari ini kami turunkan 2 armada penyapu jalan dan 50 personel. Mudah - mudahan setelah demo bubar area ini dibersihkan kembali dan jalur dibuka kembali untuk kepentingan masyarakat banyak," katanya.

Lebih lanjut Mumuh menjelaskan, sampah sisa aksi unjukrasa biasanya botol air mineral dan sisa makanan.

"Sampah botol aqua dan sisa makanan. Semuanya dibuang ke Depo Sampah di Jalan Tanah Abang 1, Gambir," tuntasnya.

Sejumlah elemen mahasiswa dari berbagai kampus masih memenuhi kawasan Patung Kuda, di ruas Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat pada Kamis, 15 September, sore.

Mereka kembali menyampaikan aksi unjukrasa terkait penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Hingga pukul 16.50 WIB, ratusan mahasiswa masih bertahan di kawasan Patung Kuda. Beberapa diantaranya sudah tercecer mulai membubarkan diri.

"Diberikan kesempatan menyampaikan aspirasi, harus menghormati etika, norma dan tata tertib. Mari kita pertahankan agar tetap damai dan tertib," kata petugas polisi dari mobil pengeras suara, Kamis, 15 September, sore.