JAKARTA - Kepala dinas intelijen Rusia menyebut tidak akan menyampaikan ucapan selamat dan harapan, kepada badan intelijen Amerika Serikat yang akan berulang tahun dalam waktu dekat, menyoroti aktivitas operasi lembaga telik sandi tersebut di dunia.
Direktur Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) Sergey Naryshkin mengatakan, Badan Intelijen Pusat AS (CIA) terlibat tidak hanya dalam pengawasan, tetapi juga melakukan operasi sabotase terhadap negara-negara berdaulat, dalam artikelnya untuk jurnal 'Natsionalnaya Oborona' (Pertahanan Nasional) .
"Mengevaluasi efisiensi badan intelijen mana pun selalu relatif. Badan Intelijen Pusat AS, yang memasuki tahun ke-76 keberadaannya, tetap menjadi pelaksana bersemangat kehendak lingkaran penguasa negaranya," jelas Naryshkin, melansir TASS 15 September.
"Meskipun perubahan yang signifikan sedang berlangsung, mereka [AS] terus membayangkan diri mereka sebagai satu-satunya hegemoni di dunia sepihak unipolar," sambungnya.
"(CIA) adalah organisasi intelijen, dilihat dari namanya, tetapi dengan penekanan besar dan kuat pada operasi sabotase terhadap negara-negara berdaulat," tukasnya.
Naryshkin mengatakan, 75 tahun yang lalu, pada tanggal 18 September 1947, Undang-Undang Keamanan Nasional yang ditandatangani oleh Presiden Harry S. Truman, mulai berlaku, menandai ulang tahun CIA.
"Tidak akan ada ucapan selamat ulang tahun dan harapan. Sama seperti tidak ada kompromi dalam penilaian peran (CIA) dalam sejarah dan pencapaiannya di hadapan umat manusia," tegas kepala SVR.
BACA JUGA:
Naryshkin menggarisbawahi, bahwa sejarah CIA "terdiri dari banyak provokasi, dikelilingi oleh lingkaran mitos, misteri dan skandal.
Ditambahkannya, tidak ada konflik internasional dengan partisipasi AS terbuka atau rahasia, yang terjadi tanpa menyebut organisasi ini sebagai pelaksana kehendak Washington.