JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut dongeng bisa menjadi langkah bagi orang tua mengajarkan banyak nilai bagi anak-anak, termasuk antikorupsi sejak dini.
Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat Wawan Wardhiana mengatakan dongeng jadi media yang efektif untuk menanamkan karakter bagi anak. Apalagi, jika saat membacakannya dibawakan secara menyenangkan.
"Ada banyak media yang bisa digunakan untuk memberikan pendidikan antikorupsi kepada anak usia dini. Salah satunya yaitu dengan mendongeng. Dongeng merupakan media penyampaian yang efektif untuk penanaman karakter bagi mereka," kata Wawan dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis, 8 September.
Wawan kemudian mengungkap ada sejumlah dongeng yang dibuat KPK untuk menerapkan nilai antikorupsi. Di antaranya berjudul Fufu dan Si Pencuri yang mengenalkan keberanian hingga dongeng Adakah Keranjang untuk Osyi dengan inti cerita untuk menerapkan kehati-hatian.
BACA JUGA:
Selain dongeng, ada aktivitas lain yang bisa dilakukan untuk menanamkan integritas. KPK bahkan membuat senam bernama Sahabat Pemberani yang mengajarkan sembilan nilai antikorupsi.
Adapun sembilan nilai antikorupsi itu disingkat menjadi Jumat Bersepeda KK atau Jujur, Mandiri, Tanggung Jawab, Berani, Sederhana, Peduli, Disiplin, Adil dan Kerja Keras.
"Anak akan mengingat nilai-nilai tersebut dengan mudah karena ada gambaran yang jelas melalui media yang fun," tegas Wawan.
Sementara itu, Fungsional Jaringan Pendidikan KPK Irene mengatakan mendidik anak-anak tentunya berbeda dengan mereka yang sudah berusia lebih dewasa. "Mereka itu tidak perlu menyebutkan secara tajam atau gamblang mengenai antikorupsi, tetapi lebih kepada penanaman karakter yang terdapat pada 9 nilai antikorupsi," ujarnya.
"Nilai-nilai ini dapat dikenalkan kepada teman-teman cilik dengan kegiatan sederhana dalam kehidupan sehari-hari," pungkasnya.