JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pemerintah akan menggunakan sistem data terpusat dalam melakukan program vaksinasi COVID-19. Nantinya, ada dua BUMN yang terlibat yaitu PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) dan PT Bio Farma.
Lebih lanjut, Erick berujar pemerintah akan menjamin data yang digunakan sebagai dasar vaksinasi. Ia menegaskan, data tersebut milik pemerintah dan tidak ada campur tangan pihak lain.
"Kembali saya tekankan, data ini milik pemerintah. Kami dari BUMN, Telkom, Bio Farma, sebagai agregator saja untuk menjaga agar data terekam dengan baik. Jadi ini bukan milik kami, tapi milik pemerintah," tuturnya, dalam webinar, Selasa, 24 November.
Erick mengatakan, data-data pribadi masyarakat yang menerima vaksin akan dijaga sebaik-baiknya oleh Telkom dan Bio Farma. Karena itu, ia berani menjamin data-data pribadi tersebut tak akan disalahgunakan.
BACA JUGA:
"Sebab yang namanya data pribadi itu tidak bisa jadi domain publik atau milik sebuah perusahaan, maka dari itu kerahasiaan kita jaga sejak awal dan karena itu saya tekanakan kita bantu dan data milik pemerintah," katanya.
Di samping itu, Erick juga mengatakan, pihaknya akan berusaha menjalankan tugas ini dengan setransparan mungkin.
"Kami sangat terbuka masukan dan pertanyaan agar bisa terus perbaiki, agar nanti saat vaksin datang dan ada proses dari BPOM dan Kemenkes untuk vaksinasi semua berjalan dengan baik," ucapnya.