Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo menjelaskan alasan dirinya memilih Abdullah Azwar Anas sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan RB).

Jokowi memandang, Azwar Anas memiliki rekam jejak yang cukup baik selama menjabat sebagai Bupati Banyuwangi dua periode yakni sejak 21 Oktober 2010 hingga 17 Februari 2021.

"Kita semua tahu Pak Azwar Anas track record-nya jelas waktu memegang birokrasi di Banyuwangi. Banyak sekali yang saya lihat. Saya lihat langsung ke sana, inovasi-inovasi di bidang pelayanan publik," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu, 7 September.

Inovasi yang diucap Jokowi di antaranya mengenai pengurusan KTP oleh warga, hingga pengurusan perizinan. Dari situ, Jokowi memandang Azwar Anas yang merupakan politikus PDIP ini pantas masuk dalam kabinetnya.

Kepada Azwar Anas, Jokowi berpesan untuk bergerak cepat dalam mengurus reformasi birokrasi, sehingga para aparatur negara memiliki kedisiplinan yang tinggi dan bisa melayani masyarakat dengan cepat.

"Ini, sekali lagi PAN RB. RB-nya reformasi birokrasi. Jadi, digarap secara cepat, sehingga birokrasi kita menjadi birokrasi yang melayani, birokrasi dengan kedisiplinan yang tinggi," ujar Jokowi.

"Beliau enggak usah di anu, lah. enggak usah dipesan-pesan. Sudah ngerti apa yang harus dilakukan. Sangat ngerti. Bukan ngerti, tapi sangat ngerti," lanjutnya.

Sebagaimana diketahui, Jokowi melantik Azwar Anas sebagai Menpan RB di Istana Negara pada hari ini. Dia menggantikan Tjahjo Kumolo yang meninggal dunia akibat sakit pada 1 Juli.

Azwar Anas merupakan mantan Bupati Banyuwangi Azwar Anas dan juga pernah menjabat sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa (LKPP). Azwar Anas merupakan kader PDIP.

Berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang dilaporkannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Azwar punya harta sebesar Rp16.380.464.415. Dia tidak tercatat memiliki utang, sehingga kekayaannya tak berkurang.