Tolak Kenaikan BBM, PKS Jatim Akan Gelar <i>Flashmob</i> Serentak Hingga Kirim Surat 'Cinta' ke Khofifah
Jumpa pers DPW PKS Jatim menolak kenaikan harga BBM/FOTO: AM Sby-VOI

Bagikan:

SURABAYA - Keputusan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite dan solar menuai penolakkan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur (Jatim).

PKS berencana menggelar aksi flashmob serentak hingga berkirim surat 'cinta' ke Gubernur Khofifah Indar Parawansa.

"Pemerintah tidak punya empati terhadap kondisi masyarakat pasca pandemi COVID-19. Saat ini terjadi krisis pangan, harga sembako meningkat tajam, harga BBM malah dinaikkan," kata Ketua DPW PKS Jatim, Irwan Setiawan, saat konferensi pers di kantor DPW PKS Jatim, Surabaya, Selasa, 6 September.

Irwan mengatakan, masyarakat paling terdampak kenaikan BBM di Jatim adalah nelayan. Sebab, Jatim merupakan provinsi dengan garis pantai terpanjang, di mana banyak masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan.

"Nelayan akan sangat terpukul karena solar naik sebesar 28 persen. Ini sangat memberatkan nelayan kecil. Ini juga akan menyebabkan terjadi inflasi terutama sektor pangan. Kondisi ini membuat daya beli akan melemah," ujarnya.

Jumpa pers DPW PKS Jatim menolak kenaikan harga BBM/FOTO: AM Sby-VOI

Melihat kondisi tersebut, Irwan menegaskan PKS Jatim menyatakan sikap, secara tegas menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. PKS meminta Presiden Joko Widodo agar membatalkannya. Ia juga meminta Khofifah meneruskan keluhan warga Jatim ke pemerintah pusat.

"Seluruh DPW diminta (DPP PKS) nyatakan sikap resmi, pasang baliho, spanduk bilboard sikap penolakan. Akan ada aksi serentak berupa flashmob pada sabtu besok tanggal 10 (September)," katanya.

"Koordinasi dengan pemda setempat, kita minta kepada gubernur menyampaikan sikap penolakkan. Kami memerintahkan fraksi PKS sampaikan sikap terbuka pada sidang paripurna di masing masing kabupaten/kota. Nanti kami kirim surat terbuka kepada gubernur menyampaikan keluhan rakyat jatim yang punya sama menolak bbm bersubsidi ini. Agar tahu kondisi sekarang," imbuh Irwan.