Bagikan:

SURABAYA - Ribuan buruh mulai bergerak melintas masuk wilayah Kota Surabaya. Tujuan mereka adalah menggelar demonstrasi menolak kenaikkan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite dan solar. 

Pantauan di lokasi, para buruh dari berbagai aliansi itu memadati Jalan Ahmad Yani, Surabaya, tepatnya di depan Markas Polda Jawa Timur (Jatim) sekitar pukul 13.30 WIB, Selasa, 6 September. Mereka tampak menunggu massa lainnya untuk melakukan longmarch.

Kendaraan motor yang semula dikendarai dengan mesin hidup langsung dimatikan secara serentak. Mereka bersama-sama menuntun sepeda motor sebagai bentuk protes BBM naik.

"Sebagai bentuk protes atas kenaikan BBM, kawan-kawan buruh Jatim, melakukan aksi mendorong motor dari Jalan Frontage A Yani menuju Kantor Gubernur Jatim," ujar Wakil Sekretaris Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jatim, Nurudin Hidayat.

Demo buruh di Surabaya memprotes kenaikan harga BBM/FOTO: AM Sby-VOI

Menurut Nurudin, kenaikan BBM akan berdampak menggerus daya beli masyarakat.

"Karena kenaikan BBM memicu inflasi yang sangat tajam antara 6 sampai 8,5 persen. Kondisi ini diperparah, upah buruh 3 tahun belakangan tidak mengalami kenaikan," katanya.

Rencananya, aksi tolak kenaikan harga BBM bersubsidi ini akan diikuti 1.000 massa buruh asal Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, Pasuruan, Tuban, Probolinggo, Jember, Lumajang dan Banyuwangi. Aksi demonstrasi ini akan dipusatkan di kantor Gubernur, Jalan Pahlawan Surabaya.

"Aksi ini dilakukan serentak di seluruh Indonesia. Di Jatim, kami pusatkan di gubernuran," katanya.