Bagikan:

JAKARTA - Kepala pengawas atom PBB, mengabaikan tembakan yang dia katakan terjadi dengan tidak nyaman, mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang diduduki Rusia di Ukraina pada Hari Kamis, memastikan para ahlinya akan tinggal di fasilitas itu.

Rafael Grossi, yang menghabiskan beberapa jam di pembangkit, mengatakan dia akan terus khawatir sampai situasi di Zaporizhzhia stabil.

Baik Rusia maupun Ukraina mengatakan mereka takut akan kemungkinan bencana radiasi sebagai akibat dari penembakan yang kedua belah pihak saling menyalahkan.

Grossi mengatakan dia telah dapat berkeliling ke seluruh lokasi, melihat area-area utama seperti sistem darurat dan ruang kontrol.

Timnya sekarang perlu melakukan banyak pekerjaan untuk menyelesaikan analisisnya terhadap aspek teknis yang mengkhawatirkan.

"Kami tidak ke mana-mana. IAEA sekarang ada di sana, di pembangkit dan tidak bergerak, akan tetap di sana," kata Grossi yang tampak lelah setelah apa yang disebutnya hari yang panjang, melansir Reuters 2 September.

"Kami akan terus hadir di pabrik dengan beberapa ahli saya," ungkapnya kepada wartawan begitu dia menyeberang kembali ke wilayah yang dikuasai Ukraina.

Para ahli itu, katanya, akan memberikan apa yang disebutnya penilaian teknis yang netral dan tidak memihak tentang apa yang terjadi di lapangan.

Dikatakan Grossi, para ahli akan menggali lebih dalam kondisi dan menyampaikan laporan.

"Jelas pembangkit dan keutuhan fisik pabrik telah dilanggar, beberapa kali. Ini adalah sesuatu yang tidak dapat terus terjadi," tegasnya.

Diketahui, Tim IAEA, yang melintasi garis depan ke wilayah yang dikuasai Rusia, tertunda beberapa jam dengan menembaki dekat lokasi pabrik.

"Pagi ini situasinya cukup sulit tapi, sampai sejauh ini, saya tidak akan berhenti," tukas Grossi.

"Ada saat-saat di mana api terlihat jelas, senapan mesin berat, mortir artileri, pada dua atau tiga kali (itu) benar-benar sangat memprihatinkan, saya akan katakan untuk kita semua," tandasnya.