Bagikan:

BOGOR - Polres Bogor, Jawa Barat, menyiagakan pasukan untuk mengamankan stasiun-stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) di wilayah Kabupaten Bogor terkait kabar kenaikan harga BBM.

"Antisipasi sudah koordinasi dengan SPBU-SPBU. Nanti kita letakkan anggota untuk melakukan pengamanan juga anggota mobile (berkeliling)," ungkap Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin dikutip ANTARA, Rabu, 31 Agustus.

Menurutnya, pengerahan pasukan itu mengantisipasi kemungkinan adanya reaksi dari masyarakat dan penumpukan pembeli di SPBU akibat rencana pengalihan subsidi BBM.

"Di Kabupaten Bogor sejauh ini masih relatif normal, belum ada gejolak dan tidak ada penumpukan," ujarnya.

Iman menyebutkan, selain menyiagakan personil polisi, Polres juga melakukan edukasi kepada masyarakat dengan kebijakan yang diambil pemerintah pusat.

"Kami berupaya terus menjaga stabilitas harga kalaupun ada kenaikan, tentunya yang tidak meresahkan masyarakat. Juga bekerjasama dengan Pemkab Bogor untuk memigitasi dampak dengan penyaluran bansos, kemudian pemberdayaan masyarakat," kata Iman.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memberi sinyal kemungkinan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) segera naik, saat ditanya apakah ada kemungkinan pengumuman kenaikan harga BBM dilakukan pada 31 Agustus 2022.

"Ya tunggu aja besok," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa kemarin.

Dia menyebutkan sejauh ini rencana kenaikan harga BBM tersebut masih dimatangkan.

Jokowi Sudah Bagi BLT Pengalihan Subsidi BBM di Jayapura

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) untuk pertama kalinya di Kantor Pos Cabang Sentani, Jayapura, Papua. Stiap penerima manfaat mendapatkan Rp600 ribu.

“Hari ini telah dimulai di Kantor Pos Kabupaten Jayapura, di Sentani, Jayapura,” kata Presiden Jokowi dilansir ANTARA, Rabu, 31 Agustus.BLT pengalihan subsidi BBM yang dibagikan Jokowi itu untuk periode selama 4 bulan dengan besaran bantuan Rp150 ribu setiap bulan. Pembagiannya dilakukan dalam dua tahap menjadi sebesar Rp300 ribu per tahap.

Jokowi mengatakan BLT dari subsidi BBM ini akan disalurkan kepada 20,6 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Bantuan tersebut, ujarnya, diberikan pemerintah guna meningkatkan daya beli masyarakat di tengah ancaman krisis global saat ini.

“Agar daya beli masyarakat, konsumsi masyarakat menjadi lebih baik,” katanya.

Selain kepada 20,6 juta penerima manfaat, Jokowi mengatakan bahwa bantuan subsidi BBM juga diberikan kepada para pekerja dengan jumlah nominal yang sama.

“Jadi selain pemberian BLT BBM kepada 20.600.000 penerima manfaat, juga diberikan subsidi BBM bagi para pekerja, juga sebesar Rp600 ribu untuk kurang lebih 16 juta pekerja,” lanjutnya.

Sementara itu, Menteri Sosial Tri Rismaharini menyampaikan pihaknya akan terus berupaya agar seluruh penerima manfaat dapat menerima bantuan tersebut.

“Nanti kami akan selesaikan, jadi kami punya program nanti yang untuk daerah pegunungan itu kami akan kirim sendiri secara khusus. Jadi nanti bisa komplain ke kita. Kayak kemarin kita sudah ke Nduga, kita khusus bagi-bagi yang belum, yang tidak ada namanya kita bagi,” ucap Risma.