JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menerima perwakilan dari holding industri pertahanan DEFEND ID dalam rangka paparan dan bertukar pikiran terkait strategi pengembangan produk-produk kendaraan taktis produksi dalam negeri.
Prabowo mengatakan pengembangan produk rantis adalah salah satu langkah strategis untuk memacu peningkatan kemampuan industri pertahanan di Tanah Air. Kebijakan offset dalam pembelian alutsista pun dapat diarahkan kepada upaya pengembangan rantis.
“Kita sepakat kalau pengembangan kendaraan taktis ini sangat penting untuk industri pertahanan kita,” ujar Prabowo dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 30 Agustus.
Hadir dalam kesempatan tersebut perwakilan dari DEFEND ID, di antaranya PT Pindad, PT Len Industri selaku induk dari holding DEFEND ID yaitu Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose, Direktur Utama PT Len Industri Bobby Rasyidin.
Perwakilan DEFEND ID memaparkan pengembangan rantis produksi dalam negeri sangat membutuhkan dukungan dari ekosistem industri dan kebijakan industri pertahanan, yang terus didorong oleh pemerintah.
BACA JUGA:
Menurut DEFEND ID, seiring dengan pengembangan kendaraan taktis ini, harus dibangun juga industri hulu hingga industri hilirnya agar keberlanjutan operasional produk dapat terjamin minimal 10 tahun.
Saat ini, industri pertahanan di dalam DEFEND ID telah berhasil memproduksi beberapa produk rantis, di antaranya PT Pindad dengan MV1 4x4, MV2 4x4, MV2 Ev, dan MV cruiser 4x4.
Adapun PT Len dan PT Pindad masing-masing juga telah mengembangkan motor listrik bergaya trail, yaitu Stealth Trail E-tactical buatan PT Len dan MotoEV buatan Pindad.