Dibawa Prabowo, 3 Industri Pertahanan Indonesia Teken Kerja Sama di UAE, Apa Saja?
DOKUMENTASI/Menhan Prabowo Subianto bertemu Menhan UEA Mohammed Ahmed Al BowardiFOTO: Istimewa/Dok.Pribadi Menhan Prabowo/w395

Bagikan:

JAKARTA – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyaksikan penandatanganan kerja sama tiga BUMN Industri Pertahanan Indonesia saat bertemu dengan Menteri Pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) H.E. Mohammed Ahmed Al Bowardi.

Tiga BUMN Industri Pertahanan tersebut yakni PT PAL dengan pemerintah UEA, dan PT Dirgantara Indonesia bersama PT Pindad dengan Calidus LLC, di Kementerian Pertahanan UEA, Abu Dhabi. 

Kesepakatan kerja sama antara PTDI dan Calidus LLC dikukuhkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan dan CEO Calidus Faris Al Mazrouei.

Kerja sama tersebut mencakup dalam hal Joint Marketing untuk pesawat CN235 dan N219, serta Joint Development untuk upgrade version pesawat N219 dan UAV MALE Elang Hitam, berikut kerja sama Engineering, Design & Flight Testing Work Package di setiap pengembangan produk bersama.

“MoU ini diharapkan dapat mendorong peningkatan dan pengembangan bisnis kedua perusahaan, termasuk akselerasi strategi pemasaran produk PTDI di Kawasan Timur Tengah dan Asia Tenggara,” ujar Dirut PTDI Gita Amperiawan dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 4 Juli.

Dalam pertemuan yang sama, Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose dan Chairman Calidus LLC Faris Al Mazrouei juga menandatangani MoU pengembangan bersama produk kendaraan tempur 8x8, dengan lingkup kerja sama dalam hal pengembangan dan produksi bersama, engineering design, asistensi teknis dan pasokan komponen, yang memungkinkan PT Pindad untuk memperluas kompetensi teknologi, terutama dalam pengembangan produk kendaraan tempur 8x8 untuk penggunaan di gurun dan ketahanan balistik.

“Melalui kerja sama dengan Calicus LLC ini, diharapkan akan meningkatkan kemampuan PT Pindad baik dari sisi ilmu pengetahuan, teknologi, kapasitas maupun kapabilitas perusahaan terutama di bidang produksi kendaraan 8x8,” ujar Dirut PT Pindad Abraham Mose.

Selain itu, ada pula MoU antara PT PAL dengan Angkatan Laut UEA yang termasuk dalam Perjanjian Kerja Sama Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA) pada Jumat (1/7), berupa kontrak pembelian Landing Platform Dock (LPD) antara PT PAL Indonesia dengan Angkatan Laut Persatuan Emirat Arab.

“Kerja sama di bidang pertahanan, khususnya industri pertahanan sangat penting bagi kedua negara, terutama untuk pengembangan industri pertahanan di masa depan,” ujar Menhan Prabowo.

Kerja sama pertahanan yang mencakup industri pertahanan ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menyampaikan sudah seharusnya Indonesia membangun industri pertahanan dalam negeri agar siap memasuki era persaingan baru dan mampu memenuhi kebutuhan alutsista untuk menjaga kedaultan NKRI.

“Kita harus bergerak cepat, lincah dan juga jeli melihat peluang, pro aktif menjawab peluang agar bisa menjadi bagian dari rantai pasok global, ini penting sekali dengan tetap mengutamakan pemenuhan kebutuhan di dalam negeri,” tutur Presiden Jokowi saat meluncurkan holding BUMN Industri Pertahanan yang bernama Defense Industry Indonesia (Defend ID) di Surabaya, Jawa Timur, April lalu.