Rumah Dinas Lurah-Camat Jadi Gudang, PSI: Ironi di Tengah Warga DKI Kesulitan Cari Tempat Tinggal
Permukiman padat penduduk di bantaran Sungai Ciliwung, Kampung Melayu, Jakarta, Jumat 16 Juli 2021. (Antara-Aditya PP)

Bagikan:

JAKARTA - Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Eneng Malianasari menyayangkan adanya rumah dinas lurah hingga camat di Jakarta yang tak ditempati dan kini menjadi gudang barang bekas.

Padahal, kata Eneng, DKI Jakarta memiliki kekurangan penyediaan 1,2 juta rumah untuk dihuni masyarakat. Kekurangan perumahan itu sulit untuk dipenuhi dengan kondisi harga perumahan tinggi sementara upah minimum di DKI tak mampu mengimbangi.

"Ini ironi di tengah warga DKI yang kesulitan mencari tempat tinggal, malah ada sejumah rumah dinas yang tidak dimanfaatkan sesuai fungsinya," kata Eneng dalam keterangannya, Minggu, 28 Agustus.

Seharusnya, menurut Eneng, aset yang tidak dikelola ini bisa dioptimalisasi dan dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi warga DKI Jakarta.

"Seandainya dimanfaatkan dengan lebih jelas, nilai ekonomisnya tentu akan lebih tinggi dan bisa jadi pemasukan daerah. Pemprov DKI bukan hanya mencatat dan diamankan asetnya tapi harus dimanfaatkan juga," tegas dia.

Lebih lanjut, Eneng meminta Pemprov DKI memanfaatkan aset seperti balai warga, posyandu, atau gedung Krida Karang Taruna untuk dialihfungsikan sebagai lokasi pembangunan rusunawa.

"Sekali lagi saya sangat menyesali buruknya pemanfaatan aset daerah yang tidak tepat guna di DKI Jakarta. Padahal rumah dinas tersebut bisa dimanfaatkan untuk kegiatan warga. Belum lagi pemanfaatan aset daerah lainnya yang akhirnya hanya berkontribusi sedikit pada penerimaan daerah," urainya.

Sebagai informasi, sejumlah rumah dinas (rudin) kelurahan hingga kecamatan di Jakarta Pusat berubah fungsi menjadi gudang barang bekas hingga kandang burung.

Dari pantauan di lokasi, salah satu rumah dinas khusus camat di kawasan Cempaka Putih terlihat tidak terawat dan menjadi Gudang barang bekas.

Menurut salah satu sumber yang enggan menyebutkan namanya, rumah dinas Kelurahan Cempaka Putih Barat, Johar Baru dan Tanah Tinggi tidak pernah ditempati lurah.

"Bukan lurah yang menempati rudin tersebut, saya tahu kok bedain lurah atau tidak kan bisa dilihat dari seragam. Kita tidak tahu siapa yang menempati soalnya tidak pernah tegur sapa sama warga," katanya, beberapa waktu lalu.

Berdasarkan informasi, sejumlah rumah dinas yang tidak difungsikan dengan baik berada di Kelurahan Kramat, Cempaka Putih Barat, Tanah Tinggi, Johar Baru dan Kebon Melati.

Camat Cempaka Putih, Fauzi berkomentar terkait rumah dinas yang dijadikan gudang barang bekas. Dijelaskan Fauzi, dirinya memang belum menempati rumah dinas tersebut karena kondisinya rusak. Katanya, saat ini juga tengah diusulkan untuk direnovasi.

"Saya masuk jadi Camat Cempaka Putih memang kondisinya sudah rusak. Yah jadi tidak saya tempati," kata Fauzi saat dikonfirmasi.