JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengapresiasi langkah pengemudi mobil pelat F menyerahkan diri ke polisi. Pria ini terlibat cekcok hingga mengeplak muka sopir bus Transjakarta.
"Kepada pelaku pemukulan itu, kami berterima kasih, yang bersangkutan melaporkan dirinya. Ini contoh yang baik bagi warga Jakarta yang telah melakukan kesalahan, mungkin karena emosional, menyadari, dan menyerahkan diri," kata Riza kepada wartawan, Sabtu, 27 Agustus.
Riza memandang, perbuatan kekerasan yang dilakukan pria tersebut tidak dapat dibenarkan dan harus diproses sesuai aturan yang berlaku. Ia pun berharap agar kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi semua masyarakat.
"Mudah mudahan ini menjadi teladan bagi warga lainnya, warga Jakarta, yang mungkin karena emosi dan suatu hal berbuat salah, kemudian melaporkan diri," ujarnya.
Dia juga menyarankan agar masyarakat menggunakan telepon seluler untuk merekam dan foto apabila menemukan tindakan kekerasan dan melaporkan ke pihak berwenang atau menghubungi Jakarta Siaga 112.
Sebagaimana diketahui, viral di media sosial sebuah video yang menayangkan keributan antara pengendara mobil pribadi dengan sopir bus Transjakarta. Peristiwa ini terjadi di Jalan Raya TB Simatupang, Jakarta Selatan, pada Kamis, 25 Agustus malam.
Seorang pengendara mobil ini mendatangi dan memaki sopir Tansjakarta lewat jendela paling depan sisi kanan. Pria bermobil Honda ini merasa sopir Transjakarta akan menyerempet kendaraannya dari belakang.
BACA JUGA:
Namun, dalam video tersebut, tidak dijelaskan secara rinci permasalahan yang menyebabkan seorang pengendara mobil Honda bernomor F 1604 RA dengan sopir Transjakarta itu.
Emosi makin memuncak saat adu mulut, pria tersebut lantas 'main tangan' dengan mengeplak muka sopir Transjakarta dan langsung meninggalkan bus menuju mobilnya. Kejadian ini direkam oleh salah satu penumpang Transjakarta yang berada di samping sopir.
Pada Jumat, 26 Agustus malam. sang pengemudi tersebut akhirnya menyerahkan diri ke Polres Metro Jakarta Selatan. Ternyata, motif pengemudi pelat F memukul dan memaki sopir Transjakarta karena dirinya emosi. Hal ini disampaikan Plt Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Yandri Irsan.