JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa Selatan menyatakan relokasi korban bencana longsor pesisir Amurang ke hunian tetap (huntap) dilakukan secara bertahap.
Kepala Pelaksana BPBD Minahasa Selatan, Thorie R Joseph menyebutkan huntap tetap yang dibangun pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebanyak 114 unit.
"Ada 114 keluarga yang saat ini menempati hunian sementara yang dibangun pemerintah daerah. Tinggal tunggu dibangun hunian tetap, kalau lebih cepat akan lebih baik," kata Thorie di Manado, Sulawesi Utara, dikutip dari Antara, Selasa 23 Agustus.
Warga yang menempati huntap tersebut adalah keluarga yang kehilangan tempat tinggal saat terjadi bencana longsor pesisir Amurang pada 15 Juni 2022.
"Mereka berada di radius 0-30 meter dari garis pantai," imbuhnya.
BACA JUGA:
Meskipun tidak lagi menempati tempat-tempat pengungsian, kata dia, pemerintah daerah tetap menjamin kebutuhan pangan warga yang saat ini tinggal di hunian sementara.
"Mereka diberikan beras, ada juga minyak goreng, kami tetap menjamin ketersediaan logistik," ujarnya.
Bencana longsor pesisir Amurang pada pertengahan Juni 2022 tersebut menyebabkan rumah warga hilang ke dasar laut, begitupun dengan jalan dan jembatan serta area wisata yang ada di pesisir.