Ada Batang Pohon di Dalam Halte Transjakarta Balai Kota DKI Usai Direvitalisasi, Ini Penampakannya
Sejumlah batang pohon menjulur panjang dalam Halte Transjakarta Balai Kota DKI setelah direvitalisasi. (Diah-VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Halte Transjakarta Balai Kota selesai direvitalisasi sejak Senin, 22 Agustus kemarin. Halte ini termasuk dalam salah satu dari 46 halte yang direvitalisasi tahun ini.

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta, Anang Rizkani Noor menuturkan halte yang berada di depan area selatan kawasan Monumen Nasional (Monas) dibangun dengan kapasitas yang lebih besar.

"Halte Balai Kota merupakan halte ketiga yang sudah dioperasikan kembali setelah Halte Kwitang dan Halte Balai Kota. Ketiga halte tersebut termasuk dalam 11 halte yang direvitalisasi tahap pertama," kata Anang dalam keterangannya.

Ada hal yang unik dari revitalisasi Halte Balai Kota. Di dalamnya, tampak sejumlah batang pohon yang dibiarkan berdiri dan tak ditebang.

Lalu, di sekitar batang pohon pada sisi langit-langit yang berlubang, terpasang zincalume. Hal ini bertujuan untuk menahan air hujan agar tidak membasahi lantai dalam halte.

Sejumlah batang pohon menjulur panjang dalam Halte Transjakarta Balai Kota DKI setelah direvitalisasi. (Diah-VOI)

Lebih lanjut, Anang menuturkan Halte Balai Kota juga dilengkapi dengan kapasitas yang bisa dimanfaatkan pelanggan seperti mesin gate, toilet, kamera pengintai atau CCTV, passanger information system (PIS), Wi-Fi, hingga musala.

“Selain keamanan, kenyamanan pelanggan juga merupakan fokus yang ingin kami berikan kepada seluruh pelanggan. Revitalisasi ini adalah salah satu upaya yang kami lakukan dan telah berjalan,” tutur Anang.

“Kami akan terus melakukan upaya-upaya peningkatan lainnya. Terimakasih kepada masyarakat yang telah mempercayakan Transjakarta dalam menjalankan kegiatan sehari-hari,” sambungnya.

Sebagai tambahan, Halte Balai Kota melayani beberapa rute yakni Pulogadung – Harmoni (Koridor 2), Kampung Rambutan – Harmoni (7F), PIK – Balai Kota (1A), Monas – PGC (5C), Pulogadung – Rawa Buaya (2A) dan ASMI 2 – Rawa Buaya (2D).