Tak Punya Pekerjaan Spektakuler, Anies Disindir PDIP dengan Julukan Bapak Perubahan Nama
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono (tengah)/FOTO: Diah Ayu-VOI

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono memberi julukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai "bapak perubahan nama".

Julukan ini diambil gembong karena melihat Anies, selama memimpin Jakarta hampir lima tahun terakhir, hanya berkutat pada masalah penamaan programnya dan tidak menyentuh inti masalah pembangunan di Jakarta.

"Tidak ada pekerjaan spektakuler selama 5 tahun yang dikerjakan Anies. Karenanya, Bapak Anies saya juluki sebagai 'bapak perubahan nama'," kata Gembong dalam acara diskusi di ruang Fraksi PDIP gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin, 22 Agustus.

Gembong mencontohkan sejumlah program kerja Anies yang disebut hanya memunculkan polemik terkait penamaan, yakni program naturalisasi sebagai pengganti normalisasi sungai.

Padahal, sampai saat ini program pengendali banjir tersebut tak kunjung diselesaikan hingga masa jabatan Anies yang akan berakhir dalam dua bulan terakhir.

"Lima tahun berdebat soal istilah apakah pakai normalisasi atau naturalisasi, tetapi tidak dikerjakan dua-duanya," ujar Gembong.

Selain itu, Anies sambung Gembong, juga berkutat masalah penamaan pulau reklamasi menjadi pantai. Yang terbaru, Anies melakukan perubahan puluhan nama jalan di Jakarta menjadi nama tokoh Betawi, serta mengubah penjenamaan rumah sakit pada RSUD menjadi rumah sehat untuk Jakarta.

Dari beberapa program ini, Gembong menilai Anies hanya membangun narasi yang seolah-olah memajukan Jakarta. Namun, menurutnya, tindakan tersebut tetap tidak menyelesaikan masalah yang ada di Ibu Kota ini.

"Lima tahun ini narasi dia kan bagus, orang bisa klepek-klepek kalau dengar. Dia memang ahli bahasa tetapi tidak ahli kerja," imbuhnya.