Bagikan:

JAKARTA - Perenang Australia Jessica Smith memiliki hubungan yang tidak nyaman dengan prostetis, anggota tubuh palsu, sejak kecelakaan masa kanak-kanak, tetapi keyakinannya ditantang oleh tangan bionik Inggris yang dapat diperbarui dari jarak jauh, di mana saja di dunia.

Atlet Paralimpiade Athena 2004 ini lahir tanpa tangan kiri. Orang tuanya disarankan untuk memasang prostetis guna membantu perkembangannya.

Tetapi, perangkat itu malah menyebabkan terlibat insiden dengan ketel mendidih saat balita, sehingga ia mengalami luka bakar 15 persen dari tubuhnya.

"Selalu ada hubungan antara fakta bantuan prostetik ini tidak benar-benar membantu, itu menciptakan peristiwa paling traumatis dalam hidup saya," katanya, melansir Reuters 16 Agustus.

Namun rasa penasarannya tersulut ketika dia didekati oleh Covvi, yang berbasis di Leeds, Inggris utara, untuk mencoba 'tangan' Nexus-nya.

Mengetahui itu akan menjadi tantangan emosional, Smith dipasang dengan perangkat pada bulan April pada usia 37.

"Saya pikir saya siap untuk mencoba sesuatu seperti ini," ujarnya.

ilustrasi tangan bionik
Ilustrasi tangan bionik. (Wikimedia Commons/NearEMPTiness)

Tangan bionik mengubah impuls listrik dari otot-otot di lengan atas, menjadi gerakan yang digerakkan oleh motor di tangan, memungkinkan pengguna untuk memegang gelas, membuka pintu atau mengambil telur.

Simon Pollard, yang mendirikan Covvi lima tahun lalu, mengatakan dia ingin menambahkan bluetooth ke perangkat buatannya, untuk memungkinkan spesialis perusahaan memperbaruinya melalui aplikasi.

"Fakta bahwa kami dapat mengubah beberapa hal yang diinginkan pelanggan dari jarak jauh, adalah hal yang sangat kuat dan yang pertama dipasarkan," jelas Pollard.

Beberapa tangan bionik saingan dapat dikontrol oleh aplikasi, tetapi Pollard mengatakan, kemampuan untuk berbicara dengan satu perangkat membedakan Nexus.

Untuk melakukan itu, data anonim dikumpulkan untuk setiap pengguna, tugas yang dikelola oleh mitra NetApp. Pollard mengatakan, Covvi telah mendaftarkan 27 distributor secara global, termasuk di Australia, China dan Amerika Serikat, dan dia bertujuan untuk meningkatkan produksi bulanan menjadi 100.

Smith, yang merupakan pembicara dan penulis anak-anak, mengatakan Covvi sudah menciptakan gerakan baru untuknya.

"Saya punya beberapa anak bertanya apakah saya bisa melakukan gerakan tangan yang berbeda, beberapa sopan beberapa tidak begitu sopan," katanya. "Saya bertanya kepada Covvi pagi ini, dan saya tahu itu akan selesai dalam beberapa jam ke depan."

Dia mengatakan, teknologi itu tidak hanya mengubah hidupnya, tetapi juga mengubah kehidupan ketiga anaknya.

"Mereka pikir itu luar biasa dan saya seperti setengah manusia-setengah robot," tandasnya.

Ditambahkannya, penampilan 'bionic' dari tangan itu merupakan daya tarik, mengingat kebanggaannya akan perbedaan.

"Saya tidak berusaha menyembunyikan siapa saya, menambah dan memperluas siapa saya dengan dapat mengakses teknologi yang belum pernah tersedia sebelumnya," pungkasnya.