JAKARTA - Polisi menetapkan ED (29), tukang parkir M Block Space, Jakarta Selatan sebagai tersangka kasus kekerasan seksual terhadap seorang wanita berinisial R (22).
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma menjelaskan bila pihak korban menolak untuk dilakukan mediasi. Dia enggan mencabut laporannya.
"Sudah jadi tersangka. Orang dia megang kok. Di situ teriak-teriak. (Pelaku) tukang parkir itu," kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma saat dikonfirmasi VOI, Senin malam, 15 Agustus.
Meski telah ditetapkan tersangka, Nurma menyebut bila ED belum dilakukan penahanan. Hal ini terjadi karena pihaknya masih perlu tambahan saksi.
"Kalau untuk ditahan, belum. Tadinya tuh masih diperiksa lagi. Masih diperiksa saksi, cuma dia tersangka," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Seorang perempuan berinsial, R (22) menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang tukang parkir inisial ED (29) di Caffe M Bloc Space, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Dita (22) selaku teman korban menjelaskan kejadian itu terjadi pada Kamis, 11 Agutus, pukul 21.00 WIB.
BACA JUGA:
Kejadian bermula saat korban masuk ke kamar mandi wanita di Caffe tersebut. Ternyata ada pelaku yang mengintipnya dari kamar mandi sebelahnya.
“Jadi saat korban pipis, ada orang si pelaku ini ngintip dia dari bawah toilet. Pelaku itu (Posisinya-red) ada di kamar mandi sebelahnya, jadi kamar mandinya itu ada lebih dari satu,” kata Dita saat dikonfirmasi VOI, Jumat, 12 Agustus.
Atas kejadian itu, korban berteriak histeris hingga satpam dan pengujung lain mendatanginya.
Lebih lanjut, mengetahui ada satpam dan pengunjung lain mendatanginya, ED langsung mengunci pintu kamar mandinya.
“Pelaku ini tetap gak mau keluar, akhirnya bisa keluar, karena pintunya didobrak dan (ED) ditarik keluar,” sebutnya.
Pelaku langsung diinterograsi oleh satpam kafe dan pengunjung lain yang menghampirinya. Namun, ED tak mengakuinya.
“Dia tetap gak mau ngaku, tapi dia tetap ngelecehin. Dia pegang dada teman saya (korban) di depan satpam dan pengunjung lain,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Dita menduga bila pelaku saat kejadian tengah terpengaruh minuman beralkohol. Hal tersebut dikatakan karena melihat gerak-geriknya seperti orang tidak sadarkan diri.
“Pelakunya kayaknya lagi mabuk dah,” sebut Dita