Bayi Perempuan yang Ditemukan Membusuk di Kroya, Hasil Hubungan Gelap Ibunya
Petugas kepolisian bersama tim medis mengecek lokasi penemuan mayat bayi perempuan/ Foto: Dok. Polres Cilacap

Bagikan:

CILACAP - Polres Cilacap, Jawa Tengah akhirnya mengungkap kasus kematian bayi yang ditemukan di Desa Buntu, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, persis di depan rumah Sarino, warga setempat.

Sebagaimana dijelaskan Kasi Humas Polres Cilacap Iptu Gatot Tri Hartanto melalui keterangan tertulis, pengungkapan dilakukan oleh Satreskrim Polres Cilacap dan Unit Reskrim Polsek Kroya tak lebih dari 24 jam. Pelaku berhasil diidentifikasi.

“Berdasarkan laporan masyarakat ke ke Polsek Kroya, telah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan segera mengevakuasi mayat bayi tersebut. Selanjutnya unit reskrim Polsek Kroya bersama Unit PPA Polres Cilacap melakukan penyelidikan sampai akhirnya terungkap, ternyata pelaku adalah ibu dari bayi tersebut, yang berinisial AAS warga Kecamatan Kroya.” kata Iptu Gatot, Minggu, 14 Agustus.

Hingga kini, penyidik telah melakukan pemeriksaan medis terhadap AAS. Menurut keterangan dokter, memang benar kondisi AAS baru melahirkan 2 atau 3 hari sebelumnya. Bahkan, dokter mengetahui masih adanya sisa jaringan hasil melahirkan yang belum bersih di rahim AAS.

“AAS membuang bayinya karena takut ketahuan kalau bayi tersebut adalah hasil dari hubungan terlarang dia dengan seorang laki-laki.” sambung Gatot.

Untuk AAS saat ini masih dalam masa pemulihan oleh pihak rumah sakit. Kata Gatot, setelah kondisinya membaik, AAS akan dilakukan pemeriksaan mendalam.

Diberitakan sebelumnya, warga Desa Buntu Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap digegerkan dengan penemuan mayat bayi perempuan yang sudah bau menyengat diantara genangan air hujan.

Kasi Humas Polres Cilacap Iptu Gatot Tri Hartanto mengatakan, Sarino menemukan mayat bayi itu pada Jumat, 12 Agustus, sekitar pukul 07.25 WIB.

"Penemuan mayat bayi berjenis kelamin perempuan, dan masih menempel tali pusar dalam keadaan utuh. Saat itu diketahui oleh salah satu warga setempat, saudara Sarino," kata Gatot melalui keterangan tertulis yang diterima VOI, Jumat siang, 12 Agustus.