JAKARTA - Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin tidak mungkin berhasil menduduki Ukraina, menyebut invasi Moskow telah goyah dan mulai gagal.
Ini dikatakan saat ia berada di Kopenhagen, Denmark, menjanjikan lebih banyak bantuan keuangan dan militer untuk Ukraina, menegaskan dukungan untuk negara tersebut menghadapi perang ilegal.
Menteri Wallace mengatakan, penting untuk memahami pertempuran dan hilangnya nyawa masih terjadi, tetapi menambahkan Rusia mulai gagal di banyak wilayah.
"Mereka telah gagal sejauh ini dan tidak mungkin berhasil menduduki Ukraina," kata Menteri Wallace, seperti melansir The National News 12 Agustus.
"Invasi mereka telah goyah dan terus-menerus dimodifikasi, sampai-sampai mereka benar-benar hanya fokus di bagian selatan dan timur, sangat jauh dari apa yang disebut operasi khusus tiga hari mereka," paparnya.
Lebih jauh diterangkan olehnya, perang tiga hari telah berubah menjadi lebih dari 150 hari, dengan kerugian yang sangat besar baik peralatan maupun personel.
Menteri Wallace mengatakan, sekutu perlu segera mulai membeli senjata dari negara lain, atau "menempatkan pesanan di pabrik-pabrik untuk meningkatkan pasokan amunisi ke Ukraina", karena stok cadangan mereka sendiri habis.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Inggris mengonfirmasi akan mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina. Itu akan mencakup sistem roket multi-peluncuran serta rudal berpemandu presisi, yang dapat menyerang target hingga 80 kilometer jauhnya, dirancang untuk bertahan melawan artileri berat Rusia.
BACA JUGA:
"Dukungan berkelanjutan kami mengirimkan pesan yang sangat jelas: Inggris dan komunitas internasional tetap menentang perang ilegal ini dan akan berdiri bahu-membahu, memberikan bantuan militer defensif ke Ukraina untuk bertahan melawan invasi Putin," tegasnya.
Inggris sebelumnya telah memasok Ukraina dengan berbagai senjata, termasuk peluncur rudal anti-tank NLAW, yang dianggap penting dalam pertahanan awal melawan invasi Moskow.
Selain itu, pasukan Ukraina juga telah menjalani pelatihan penggunaan peluncur roket. Inggris juga berkomitmen melatih 10.000 tentara Ukraina di bidang keterampilan infanteri.