JAKARTA - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra mengusulkan pembentukan panitia khusus (pansus) untuk mengusut penyebab robohnya pembatas tribun Jakarta International Stadium (JIS) dari segi kualitas konstruksi bangunan.
Menanggapi hal ini, Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI sekaligus Wakil Ketua DPD Gerindra DKI, Syarif memnyebut hal itu sekadar sikap kritis dari rekan satu partainya sebagai anggota dewan.
"Ya, kalau bersikap kritis, kan boleh. Boleh untuk kebaikan masyarakat, untuk kepentingan masyarakat. Siapapun gubernurnya, diusung atau tidak, kritis boleh," kata Syarif kepada wartawan, Jumat, 12 Agustus.
Meski pansus JIS diusulkan oleh anggotanya, Syarif menegaskan Fraksi Gerindra sendiri belum ada kesepakatan untuk mendukung hal tersebut. Sebab, belum ada pembicaraan secara formal mengenai rencana pansus JIS dalam rapat internal Fraksi Gerindra.
"Itu kan pendapat anggota, belum menjadi keputusan kelembagaan, belum ada pembicaraan soal (pansus) itu di rapat-rapat fraksi. Tapi saya menghormati, menghargai sebagai dinamika di dalam rapat-rapat komisi terkait usulan pansus JIS," urai Syarif.
Sebagai informasi, Komisi B DPRD DKI Jakarta membuka wacana untuk membentuk panitia khusus (pansus) untuk mengusut penyebab robohnya pembatas tribun JIS di tengah acara grand launching dengan agenda konser hingga pertandingan sepak bola pada Minggu, 24 Juli lalu.
Sebagaimana diatur dalam PP Nomor 12 Tahun 2018, pansus dibentuk dalam rapat paripurna atas usul Anggota DPRD. Anggota Pansus paling banyak dibentuk atas 25 orang, terdiri atas anggota komisi terkait yang diusulkan oleh masing-masing fraksi.
Usulan pansus pembangunan JIS ini muncul saat rapat kerja Komisi B DPRD DKI Jakarta yang memanggil jajaran BUMD PT Jakpro dan Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI.
Anggota Komisi B DPRD DKI dari Fraksi Gerindra, Ichwanul Muslimin menyatakan, pembentukan pansus diperlukan lantaran ada keraguan pada kualitas bangunan dari kejadian robohnya pembatas kala stadion ini baru diresmikan.
"Apabila diperlukan, bentuk pansus JIS. Jadi, enggak main-main. Sekalian saja. Ini anggaran (pembangunan) besar, tapi hanya dalam waktu berapa bulan, rusak," kata Ichwanul di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa, 2 Agustus.
Usai rapat, Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Ismail mengaku pihaknya akan melanjutkan pembahasan mengenai kepastian pembentukan pansus JIS. Komisi B bakal mematangkan rencana inisiasi pansus, sebelum diusulkan ke pimpinan DPRD.
BACA JUGA:
"Ada dua hal nanti yang akan kita lakukan untuk persiapannya. Pertama, kita akan pastikan dulu di rapat internal Komisi B, apakah memang ini layak untuk kita ajukan pansus atau memang cukup dalam rapat evaluasi internal. Kedua, kita akan melihat tata tertib terkait dgn pembentukan pansus tersebut, ya apakah ini memang sudah layak atau belum," ungkap Ismail.