JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta pejabat pemerintahnya untuk berhenti berbicara kepada wartawan, tentang taktik militer Kyiv melawan Rusia.
Ditegaskan Presiden Zelensky, pernyataan seperti itu merupakan hal tidak bertanggung jawab. Peringatan ini terkait dengan ledakan besar yang menghancurkan pangkalan udara Rusia di Krimea pada Selasa lalu.
Surat kabar New York Times dan Washington Post mengutip pejabat tak dikenal mengatakan, pasukan Ukraina bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Sebaliknya di sisi lain, Pemerintah Kyiv menolak untuk mengatakan apakah mereka berada di balik ledakan tersebut.
"Perang jelas bukan waktunya untuk kesombongan dan pernyataan keras. Semakin sedikit detail yang Anda ungkapkan tentang rencana pertahanan kami, semakin baik untuk implementasi rencana pertahanan itu," tegas Presiden Zelensky dalam pidato malam, melansir Reuters 12 Agustus.
"Jika Anda ingin menjadi berita utama, satu hal, itu benar-benar tidak bertanggung jawab. Jika Anda menginginkan kemenangan untuk Ukraina, itu adalah hal lain. Anda harus menyadari tanggung jawab untuk setiap kata yang Anda ucapkan, tentang rencana pertahanan atau serangan balasan negara kita," paparnya.
Presiden Zelensky menujukan pidatonya ini kepada pejabat negara, lokal dan militer serta orang lain yang dia katakan mengomentari peristiwa di garis depan.
BACA JUGA:
Diketahui, gambar yang dirilis oleh perusahaan satelit independen Planet Labs menunjukkan, ada tiga kawah yang hampir identik sisa ledakan di pangkalan udara tersebut. Reruntuhan dari setidaknya delapan pesawat yang hancur juga terlihat jelas.