Cegah TPS Menggunung, DLH Ajak Warga Yogyakarta Libur Buang Sampah Tiap Hari Minggu
Ilustrasi sampah yang menggunung di TPA Bantargebang di Kota Bekasi, Jawa Barat. (dok KLHK)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Mengurangi volume sampah di Yogyakarta, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) punya terobosan dengan mengajak warga untuk menerapkan libur buang sampah tiap hari Minggu. Libur yang dimasud tidak membuang sampah ke tempat pembuangan sampah (TPS) sementara atau depo

"Sifatnya baru sekadar imbauan untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, apalagi sudah dua bulan ini TPA Piyungan juga tutup tiap Ahad (hari Minggu)," kata Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan DLH Yogyakarta, Ahmad Haryoko, di Yogyakarta, Kamis 11 Agustus.

Selain itu, masyarakat juga bisa melakukan sejumlah langkah untuk mengurangi volume sampah di TPS dengan cara memilah sampah rumah tangga.

Sampah, lanjut dia, dibedakan antara sampah organik dan anorganik. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos atau melalui metode pengolahan lain seperti eco enzyme sehingga bisa dimanfaatkan kembali.

Sedangkan sampah anorganik dapat disetor ke bank sampah yang saat ini sudah tersebar di 565 lokasi di Kota Yogyakarta.

"Pengurangan sampah atau libur membuang sampah ke TPS atau depo memang baru bersifat imbauan karena kalau untuk menutup TPS atau depo sangat tidak mungkin. Membutuhkan biaya banyak untuk membangun pintu," tuturnya disitat Antara.

Di Kota Yogyakarta terdapat 74 TPS atau depo dan semuanya bersifat terbuka, tidak dikunci, sehingga masyarakat dapat mengaksesnya dengan mudah.

"Di kabupaten lain, seperti Sleman dan Bantul sudah menerapkan hal serupa dan kebanyakan memiliki TPS yang dapat dikunci sehingga bisa diterapkan libur membuang sampah setiap Ahad," katanya

Dengan demikian, Haryoko berharap, sampah yang dibuang ke TPS atau depo adalah sampah residu atau sampah yang sama sekali tidak bisa diolah kembali.

"Dari perkiraan kami, akan ada pengurangan sampah di TPS atau depo. Tetapi, tetap harus diperbandingkan dengan nanti saat musim hujan karena sampah biasanya menjadi lebih berat saat hujan dibanding saat kemarau," ujarnya.

Jika saat musim hujan terjadi pengurangan volume dan berat sampah yang dibuang ke TPA Piyungan, sehingga penerapan imbauan tersebut memberikan dampak yang baik.

Saat ini, rata-rata volume sampah yang dibuang Kota Yogyakarta ke TPA Piyungan mencapai sekitar 370 ton dan sebagian besar adalah sampah organik.