Lokasi Pembangunan ITF Sunter dan JIS Berdekatan, DPRD Khawatir Lalu Lintas Semrawut
Ilustrasi antrean truk pengangkut sampah DKI Jakarta untuk menurunkan muatan di TPST Bantar Gebang, di Bekasi, Jawa Barat, pada Oktober 2018.

Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Komisi C DPRD DKI Jakarta, Yusuf menyoroti lokasi pembangunan fasilitas pengolahan sampah di dalam kota atau Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter yang berdekatan dengan Jakarta International Stadium (JIS).

Yusuf meminta BUMD PT Jakpro meninjau ulang lokasi ITF Sunter yang saat ini belum dilakukan pengerjaan konstruksi.

Sebab, Yusuf mengkhawatirkan adanya gangguan lalu lintas ketika kegiatan pengelolaan sampah di ITF Sunter beroperasi, berbarengan dengan acara yang sedang digelar di JIS.

“Kita dalam peninjauan ini ingin tahu bagaimana konstruksi ITF tersebut apakah layak untuk digunakan dan juga trafik lalu lintasnya pada saat JIS ada event. Apakah menganggu transportasi atau tidak pada saat membuang sampah ke ITF itu,” kata Yusuf dalam keterangannya, Kamis, 11 Agustus.

Desain ITF Sunter Jakarta Utara (dok. PT Jakpro)

Dalam kesempatan itu, Yusuf juga berharap agar ITF Sunter dapat menuntaskan persoalan pengelolaan sampah Jakarta dan mampu mengolah residu yang dihasilkan secara efektif agar bermanfaat.

“Kalau bisa, pada saat di ITF tersebut residunya itu nanti bisa dibuatkan bata atau paving block yang bisa dipergunakan untuk membangun DKI Jakarta,” tutur Yusuf.

Sementara itu, Direktur Utama PT Jakarta Solusi Lestari (JSL) Iwan Takwim selaku anak perusahaan PT Jakpro yang menanggani ITF Sunter menyebut menindaklanjuti sejumlah rekomendasi dari Komisi C DPRD DKI.

“Tentunya positif bagi kita dan itu menjadi pekerjaan rumah kita memastikan untuk rapat berikutnya agar lebih detail lagi. Bukan hanya konstruksinya saja yang dipersiapkan tapi nanti sampai operasionalnya seperti apa,” jelas Iwan.

Lebih lanjut, Iwan menargetkan proyek ITF ini dapat diselesaikan selama tiga tahun yakni pada tahun 2025. Ia berharap ITF bukan hanya dijadikan pengelolaan sampah saja, tetapi dapat memberi manfaat yang positif.

“Bukan hanya pengelolaan sampah tapi juga ada pemanfaatan lainnya seperti menghasilkan listrik untuk masyarakat Jakarta. Tentunya itu segera tereksekusi dengan menjaga tata kelola yang benar,” imbuhnya.