Bagikan:

JAKARTA - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menyebut dirinya sering berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia diminta membuat anak muda bangga dengan Indonesia yang merupakan negara maritim bukan kontinental.

Hal ini disampaikan Megawati saat jadi pembicara kunci Napak Tilas Ratu Kalinyamat Pahlawan Maritim Nusantara yang digelar TNI Angkatan Laut.

"Saya sering dipanggil Pak Presiden untuk berdiskusi mengatakan bahwa sosialisasi untuk menanamkan dan mewariskan pada generasi muda kita bahwa negara kita harus menjadi kebanggaan karena kita terdiri dari tanah dan air," kata Megawati dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 14 Agustus.

Megawati mengatakan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia harusnya mampu membangun pengaruh. Apalagi, Presiden Pertama RI Soekarno atau Bung Karno punya visi membangun kompartemen maritim.

"Kompartemen Maritim terdiri dari Departemen Perhubungan Laut, Departemen Perikanan dan Pengolahan Laut, serta Departemen Perindustrian Maritim. Selain itu, Bung Karno pada tahun 1962 juga telah menggagas berdirinya Institut Oseanografi di Ambon sebagai pusat oseanografi terbesar di Asia Tenggara," ungkapnya.

Bung Karno, sambung Megawati, juga bermaksud membangun koridor strategis dengan menempatkan kawasan Indonesia Timur sebagai pusat kekuatan TNI AL, Kalimantan menjadi Pusat kekuatan TNI Angkatan Udara dan Jawa sebagai pusat kekuatan TNI Angkatan Darat.

"Hal itu dilakukan karena memudahkan dari sisi lapangan untuk latihan militer," urai Megawati.

Megawati turut berbicara peran strategis TNI AL. Sehingga, semangat 'justru di lautan kita menang' atau jalesveva jayamahe harus terus disosialisasikan. Apalagi, Indonesia adalah negara maritim.

"Jiwa inilah yang menorehkan kebesaran sejarah Nusantara. Sriwijaya, Singasari, Majapahit, Samudera Pasai, dan berbagai kebesaran kerajaan maritim di Sulawesi, Maluku, dan lain-lain telah menjadi bukti, betapa hebatnya sejarah peradaban maritim nusantara," pungkasnya.