Ukraina Tuding Rusia Gunakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir untuk Lancarkan Serangan Roket Mematikan
Bangunan yang hancur di Dnipro akibat serangan Rusia. (Wikimedia Commons/National Police of Ukraine)

Bagikan:

JAKARTA - Ukraina menuduh Rusia menembakkan roket dari sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang direbut, menewaskan sedikitnya 13 orang dan melukai 10 orang, dengan pengetahuan akan berisiko bagi Ukraina untuk membalas tembakan.

Kota Ukraina yang menjadi target Rusia, Marhanets, dikatakan Moskow menjadi salah satu lokasi yang digunakan untuk menembaki tentara mereka di pembangkit Zaporizhzhia, yang direbut pada bulan Maret.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menegaskan, pasukan Ukraina akan menanggapi penembakan Marhanets. Militer Ukraina mengatakan, Rusia juga membombardir beberapa daerah lain di wilayah Zaporizhzhia, termasuk kota pertambangan batu bara Vuhledar.

"Angkatan bersenjata Ukraina, intelijen kami dan badan penegak hukum kami tidak akan membiarkan penembakan Rusia hari ini di wilayah Dnipropetrovsk tanpa jawaban," ujar Presiden Zelensky dalam pidato video larut malam, melansir Reuters 11 Agustus.

Sementara itu, Andriy Yermak, kepala staf Presiden Zelensky, mengatakan bahwa Rusia melancarkan serangan dengan impunitas dari Zaporizhzhia, karena mengetahui bahwa Ukraina berisiko untuk melawan.

"Orang-orang Rusia yang pengecut tidak bisa berbuat apa-apa lagi, sehingga mereka menyerang kota-kota dengan bersembunyi di pembangkit listrik tenaga atom Zaporizhzhia," katanya di media sosial.

Wali Kota Nikopol, sebuah kota yang dikuasai Ukraina dekat Marhanets di seberang Sungai Dnipro dari pembangkit nuklir, mengatakan di Telegram bahwa penembakan Rusia telah menghantam sebuah wilayah di dekatnya hampir setiap malam selama seminggu terakhir.

Ukraina mengatakan sekitar 500 tentara Rusia dengan kendaraan berat dan senjata berada di pembangkit, di mana teknisi Ukraina terus bekerja.

Sebelumnya, perusahaan tenaga nuklir negara Ukraina telah memperingatkan, kontainer dengan bahan radioaktif mungkin berisiko terkena tembakan, mengatakan sangat penting Kyiv merebut kembali pabrik pada musim dingin. Ia menuduh Rusia ingin menghubungkan fasilitas itu ke jaringan listriknya.

Adapun Rusia mengatakan pasukannya berperilaku bertanggung jawab dan memastikan keamanan kompleks.

Sementara itu, Valentyn Reznychenko, gubernur wilayah Dnipropetrovsk Ukraina tengah, mengatakan lebih dari 20 bangunan telah rusak di kota yang berada di sisi lain pembangkit.

Gambar yang dipasok oleh pejabat Ukraina menunjukkan koridor sekolah yang dipenuhi puing-puing dengan jendelanya pecah dan sebuah bangunan tempat tinggal ditusuk oleh roket.

Adapun gubernur wilayah Sumy di perbatasan Rusia barat laut Kharkiv, Dmytro Zhyvytsky, mengatakan di Telegram bahwa setidaknya lima komunitas menghadapi penembakan Rusia dan tembakan senjata ringan.

Moskow menekan kampanyenya di berbagai wilayah pada Hari Rabu. Militer Ukraina melaporkan pasukan Rusia menembaki sekitar 28 kota di timur laut, barat daya dan selatan termasuk wilayah Kharkiv, Donetsk dan Kherson. Staf umum Ukraina mengatakan dalam sebuah pernyataan yang belum diverifikasi, serangan balik Ukraina memaksa pasukan Rusia mundur di sebagian besar posisi mereka.

Rusia belum mengomentari tuduhan Ukraina atas serangan terhadap Marhanets dan Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi versi Kyiv.