Bagikan:

JAKARTA - Politisi Partai Republik Scott Perry dari Pennsylvania mengatakan, FBI telah menyita telepon seluler (ponsel) miliknya, berselang setelah penggerebekan kediaman mantan presiden Donald Trump di Mar-a-Lago, Florida.

"Pagi ini, saat bepergian dengan keluarga saya, tiga agen FBI mendatangi saya dan menyita ponsel," katanya dalam sebuah pernyataan, melansir CNN 10 Agustus.

Perry telah diselidiki dan sudah memberikan bukti dalam penyelidikan lanjutan, terkait dengan penyerbuan Capitol Hill 6 Januari 2021 yang menyebabkan lima orang tewas, seperti mengutip The National News.

"Mereka tidak berusaha menghubungi pengacara saya, yang akan mengatur agar mereka mendapatkan telepon saya, jika itu keinginan mereka," kata Perry, menurut laporan Fox News.

"Ponsel saya berisi info tentang aktivitas legislatif dan politik saya, percakapan pribadi saya dengan istri, keluarga, konstituen dan teman-teman saya. Semua ini bukan urusan pemerintah," ujarnya.

Sumber yang mengetahui mengatakan, ini terkait dengan penyelidikan yang dilakukan sebagian oleh inspektur jenderal Departemen Kehakiman.

Sementara Perry belum mengatakan mengapa teleponnya disita, pengawas juga sedang menyelidiki tindakan mantan pejabat Departemen Kehakiman Jeffrey Clark, dan kemungkinan lainnya, memeriksa peran departemen dalam upaya membantu mantan Presiden Donald Trump untuk memblokir sertifikasi hasil Pemilu AS tahun 2020. Juru bicara Departemen Kehakiman dan inspektur jenderal sama-sama menolak berkomentar.

Perry terkait erat dengan Clark, yang telah diawasi oleh penyelidik federal karena perannya dalam upaya untuk membatalkan hasil pemilihan, membuat penegak hukum menggeledah rumahnya awal musim panas ini.

scott perry
Politisi Partai Republik Scott Perry. (Wikimedia Commons/United States Congress)

Surat perintah penggeledahan Perry menunjukkan bahwa laboratorium inspektur jenderal di Virginia Utara dapat melakukan pemeriksaan forensik terhadap telepon yang disita.

Dimasukkannya inspektur jenderal tidak biasa mengingat kantor menyelidiki kesalahan yang dilakukan oleh pegawai Departemen Kehakiman. Sementara Perry adalah anggota kongres lima periode, tidak pernah bekerja untuk departemen tersebut.

Rincian baru datang ketika Perry dan politisi Republik lainnya mengkritik penegakan hukum federal untuk mencari komunikasi anggota kongres, yang jika berhubungan dengan pekerjaan legislatifnya, dapat dilindungi di bawah Konstitusi.

Pihak berwenang mengambil tindakan pencegahan untuk tidak mengakses informasi dari ponsel Perry pada Hari Selasa yang seharusnya dilindungi. Ponsel itu difoto dan dikembalikan segera setelahnya.

Untuk mengakses informasi di dalam ponsel tersebut, otoritas federal memerlukan surat perintah berbeda yang dikeluarkan oleh pengadilan federal.

Baik Eastman, Clark dan Perry belum didakwa dengan kejahatan apapun. Tidak jelas apakah ada target penyelidikan kriminal ke dalam kontak politik yang membantu kampanye tekanan pasca pemilihan. Perry diketahui memperkenalkan Trump kepada Clark.

Diberitakan sebelumnya, mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan agen FBI menggerebek properti miliknya di Mar-a-Lago, Florida pada Hari Senin dan membobol brankasnya, mungkin terkait dengan penyelidikan Departemen Kehakiman AS, mengutip Reuters.

"Setelah bekerja sama dengan instansi pemerintah terkait, penggerebekan mendadak di rumah saya ini tidak perlu atau tidak pantas," kata Trump, menambahkan: "Mereka bahkan membobol brankas saya!"

Departemen Kehakiman menolak mengomentari penggerebekan itu, yang menurut pernyataan Trump melibatkan "sekelompok besar agen FBI." Markas besar FBI di Washington dan kantor lapangannya di Miami juga menolak berkomentar.

Penggerebekan itu tampaknya menyangkut kotak-kotak dokumen yang dibawa Trump dari Gedung Putih ke Florida, New York Times melaporkan, mengutip dua orang yang mengetahui penyelidikan itu namun tidak disebutkan namanya.