TANGERANG - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tangerang angkat bicara perihal insiden perkelahian sesama santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Daarul Qolam 1, Jayanti, Kabupaten Tangerang, yang mengakibatkan satu orang santri tewas pada Minggu, 7 Agustus, pukul 06.25 WIB.
Kepala Seksi Pondok Pesantren Kemenag Tangerang, Joni Juhaemin meminta kepada pengelola Ponpes untuk meningkatkan pengawasan di setiap sisi. Hal ini bertujuan untuk tidak terjadinya kejadian serupa.
"Kami tadi sudah ke pesantrennya untuk mendapatkan keterangan langsung dari pihak pesantren. Kita juga minta untuk dipasang CCTV agar hal-hal seperti ini bisa diantisipasi," kata Joni saat dikonfirmasi, Senin, 8 Agustus.
Selain itu, Joni meminta kepada para Ustaz di Ponpes itu terus mengawasi kamar-kamar santrinya. Hal ini sebagai langkah peningkatan agar tak terulang kembali kasus kekerasan di tempat tersebut.
"Kami minta tiap kamar itu ada ustaz pengawasnya," tutupnya.
BACA JUGA:
Guru Ponpes Tidak Tahu Ada Perkelahian
Guru Ponpes, Ahmad Idrus mengakui saat kejadian dirinya tidak mengetahui. Pasalnya ia dan guru-guru lain masih bersiap-siap untuk mengajar.
"Itu kejadian jam-jam tanggung. Kita lagi siap-siap untuk mengajar, semua guru ini perisapan untuk mengajar ketika jam tersebut. Maka kami juga tidak mengetahui ada hal seperti itu," kata Ahmad saat ditemui di Ponpes Daarul Qolam 1, Jayanti, Kabupaten Tangerang, Senin, 8 Agustus.
"Kita tahunya Jadi ada sabtrinya lapor ke kita, ada anak yang gak sadarkan diri pasca perselisihan itu," sambungnya.