Polisi Amankan Santri yang Pukul Temannya Hingga Tewas di Ponpes Kabupaten Tangerang
Petugas dan tim medis melakukan pengecekan terhadap jasad korban/ Foto: IST

Bagikan:

TANGERANG - Polresta Tangerang masih menyelidiki kasus perkelahian sesama santri yang menyebabkan kematian di Pondok Pesantren (Ponpes) Daarul Qolam 1, Jayanti, Kabupaten Tangerang, Minggu, 7 Agustus.

Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang, Kompol Zamrul Aini mengatakan berdasarkan penglihatannya secara langsung, korban inisial BD (15) mengalami sejumlah luka lebam pada tubuhnya akibat berkelahi dengan pelaku berinsil R (15).

"Ada luka lebam, tapi untuk pastinya kita tunggu hasil autopsi," kata Zamrul melalui pesan singkat, Senin, 8 Agustus.

Zamrul menuturkan sudah ada beberapa saksi telah dimintai keterangan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kejadian sebenarnya dari kasus tersebut.

Lebih lanjut, kata Zamrul, pelaku kini telah diamankan Polresta Tangerang untuk menjalani proses pemeriksaan.

"Saksi dan pelaku sudah kita amankan, sejauh ini masih kita periksa atas peristiwa itu," tutupnya.

Kronologis

Kejadian itu bermula saat pelaku berinsial R (15) mendatangi kamar korban, BD (15) untuk menanyakan temannya bernama Dimas. Tak lama kemudian pelaku mendorong pintu kamar sehingga mengenai korban.

"Ternyata Dimas ini masih mandi sama korban. Setelah itu (Pelaku) mendorong pintu kamar mandi, ternyata pintu mengenai korban, lalu korban marah. Setelah keluar dari kamar mandi, mereka langsung berantam (saling cekik)," kata Rokhaman saat dikonfirmasi, Senin, 8 Agustus.

Saat kejadian, mereka dilerai oleh teman-teman santrinya. Sehingga keduanya berhenti dan berpisah.

Namun tak lama kemudian, korban saat sendirian tengah sendirian di kamar, dia terus berbicara sendiri seolah tidak terima dengan pelaku.

"Tetapi korban di dalam itu masih ngoceh atau ngatain ke pelaku dan akhirnya pelaku pun balik lagi ke dalam kamar untuk memukul korban. Saat itu korban sedang memakai pakaian, korban dipukul dan ditendang," jelas Rokhman.

Setelah memukul korban, R meninggalkan korban di kamarnya. Tak lama kemudian datang saksi Ikhsa melihat BD tengah tergeletak.

"Siang itu baru diketahui sama teman-teman satu kamarnya itu bahwa si korban telah tidak sadarkan diri dan akhirnya lapor ustaz. Setelah itu baru dibawa ke klinik terdekat," ucapnya.

"Korban dibawa ke Klinik Gita. Kemudian berdasarkan keterangan dokter, BD sudah dalam meninggal dunia. Dan setelah ktu korban dibawa ke RSUD Balaraja," sambungnya.

Keluarga yang mengetahui itu segera mendatangi jenazah anaknya. Tak lama kemudian membuat laporan ke Polresta Tangerang.

"Jadi pihak keluarga korban melaporkan ke polres. Sementara untuk saksi kita ini sudah di dorong ke Polresta Tangerang. Pihak keluarga korban juga bersedia melakukan outopsi. Saksi sudah 6. Santri semua," tutupnya.