Jika Kasus COVID-19 Terus Melonjak, Satgas COVID-19 Minta Pemerintah Hapus Libur Panjang Akhir Tahun
Ilustrasi. (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyebut pihaknya akan memantau perkembangan kenaikan kasus COVID-19 selama sepekan ke depan. Hal ini untuk memastikan adanya lonjakan kasus usai beberapa minggu masa libur panjang akhir Oktober, meskipun dalam tiga hari terakhir lonjakan kasus telah terlihat.

"Satgas masih mengikuti perkembangan sampai dengan satu minggu mendatang, apakah dampak dari libur panjang ini seignifikan terjadinya tambahan kasus, atau memang masyarakat menerapkan liburan aman dan nyaman tanpa kerumunan," kata Doni dalam konferensi pers yang ditayangkan di Youtube BNPB Indonesia, Minggu, 15 November.

Jika kasus COVID-19 tidak mengalami peningkatan signifikan dan Satgas COVID-19 masih bisa mengendalikan penanganan COVID-19, maka pada Satgas tetap memberikan masukan kepada pemerintah untuk bisa melanjutkan libur panjang Hari Natal dan Tahun Baru 2021.

"Tetapi ketika kasusnya meningkat seperti pada periode Agustus dan September yang lalu, maka rekomendasinya adalah libur panjang akhir tahun diperpendek atau ditiadakan sama sekali," ungkap Doni.

Saat ini, Doni menyebut telah ada potensi lonjakan kasus seperti yang terjadi pada masa libur panjang pertengahan Agustus lalu.

"Dalam dua minggu terakhir, RSD Wisma Atlet mengalami peningkatan terutama di ruang isolasi dari 32 persen saat ini naik ke posisi 53 persen, demikian juga ruang ICU di 98 rumah sakit rujukan jakarta sekarang berada pada angka terisi 68 persen," tutur Doni.

Meski ada peningkatan, mamun kenaikan kasus belum signifikan seperti yang terjadi di bulan September. Ia menjelaskan, pada periode September lalu keterisian perawatan COVID-19 berada pada posisi 83 persen.

"Tentunya kita berharap bahwa ruang perawatan, ICU, dan isolasi tidak boleh penuh. Satu hal yang perlu dilakukan adalah meningkatkan disiplin untuk tidak melakukan berbagai macam acara yang menimbulkan kerumunan," jelas dia.

Sebagai informasi, kenaikan kasus COVID-19 dalam skala nasional telah tampak beberapa hari belakangan. Pada 12 November, pertambahan kasus baru sebesar 4.173. Kemudian, pada 13 September, kasus baru mencapai rekor yakni 5.444 kasus. Lalu, 5.272 kasus baru pada 14 September dan 4.106 kasus pada 15 September.