Bagikan:

JAKARTA - Kepala BNPB Doni Monardo meminta maaf jika ada sejumlah pihak yang memrotes soal pemberian masker kepada kerumunan massa pada acara Maulid Nabi yang diselenggarakan pimpinan FPI, Muhammad Rizieq Shihab.

"Mohon maaf apabila langkah yang dilakukan ini mungkin banyak pihak yang kurang menyenangkan," kata Doni dalam konferensi pers yang ditayangkan Youtube BNPB Indonesia, Minggu, 15 November.

Kepala Satuan Tugas Penanganan COVID-19 tersebut mengaku pihaknya telah mengimbau agar jangan sampai ada kerumunan massa dalam acara yang digelar Rizieq. Namun, sayangnya massa yang hadir tak dapat dibatasi.

"Satgas sendiri memberikan bantuan masker agar masyarakat bisa menggunakan masker setelah langkah pemberitahuan tidak diperhatikan, artinya tetap dilaksanakan," ungkap Doni.

Sehingga, solusi terakhir yang dilakukan Satgas COVID-19 adalah memberikan 20 ribu masker kepada massa pengikut Rizieq. Masker ini semata-mata untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat yang hadir agar tidak terpapar COVID-19.

"Bisa dibayangkan kalau tidak ada bantuan masker, lantas ada yang terpapar COVID, satu sama yang lainnya bisa menulari maka dampaknya proses penularan akan terjadi semakin banyak, semakin mengkhawatirkan kita," ungkap dia.

Seperti diketahui, pembiaran adanya kerumunan massa di kediaman Rizieq Shihab menimbulkan reaksi kecewa banyak pihak. Sebab, saat ini Jakarta masih menerapkan masa PSBB transisi. 

Salah satunya, Relawan medis penanganan COVID-19, dokter Tirta Mandira Hudhi yang mengaku kecewa atas sikap Pemprov DKI dan BNPB karena mengizinkan kerumunan massa dalam acara Maulid Nabi dan pernikahan yang digelar Rizieq. 

Sebagai relawan yang sudah bertugas selama delapan bulan, Tirta mengaku geram ketika pemerintah menerapkan PSBB transisi, di sisi lain justru malah mengizinkan dan membagikan masker di acara yang digelar Rizieq. 

"Seorang tokoh membuat kerumunan di acara pernikahan, diizinkan oleh Pemprov DKI, bahkan acaranya diberikan 20 ribu masker oleh BNPB. Padahal ada tim penindak masker di Jakarta. Tapi, ada satu acara yang malah dibagikan masker. Marah? Jelas. Kecewa? Jelas. Kawan saya tenaga kesehatan banyak yang gugur. Mereka ini wafat menangani COVID-19," kata Tirta.