Sempat Bagikan Masker di Acara Rizieq, Kini Satgas Minta Pelanggar Protokol Kesehatan Ditindak
Juru Bicara Satgas COVID-19 Widu Adisasmito (Foto: dok BNPB)

Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito meminta kepada pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk menindak tegas pelanggaran protokol kesehatan seperti pelaku kerumunan. 

Pernyataan ini dilontarkan setelah Kepala Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monarto membagikan 20 ribu masker kepada massa pengikut pimpinan FPI, Muhammad Rizieq Shihab pada Sabtu, 14 November lalu.

"Kami meminta kepada pemerintah maupun Satgas di daerah, serta aparat penegak hukum untuk menegakkan disiplin dan menindak secara tegas siapapun yang melanggar protokol kesehatan. Ini tanpa pandang bulu sesuai dengan peraturan yang berlaku," kata Wiku dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Selasa, 17 November.

Wiku memandang bahwa keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi. Oleh sebabnya, Wiku meminta kepada Semua pihak untuk mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditentukan oleh pemerintah, sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19. 

Lalu, Wiku juga mengingatkan bahwa upaya penanganan COVID-19 dapat dilakukan dengan baik apabila koordinasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya dijalankan secara efektif.

Ia lalu menjelaskan data bahwa ada peningkatan kasus positif pada minggu ini dalam skala nasional sebesar 17 persen, bila dibandingkan dengan minggu sebelumnya.

"Peningkatan ini cukup signifikan dibanding biasanya, jika terjadi kenaikan kasus positif mingguan hanya di kisaran 5 sampai 8 persen saja selama ini," ucap dia.

Wiku bilang, provinsi yang menyumbang peningkatan angka kasus baru tertinggi adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, dan Lampung.

"Mohon ini menjadi perhatian kita bersama. ini adalah perkembangan ke arah yang kurang baik karena kasus positif terus mengalami peningkatan," ungkap dia.

Sebagai informasi, pembiaran adanya kerumunan massa di kediaman Rizieq Shihab menimbulkan reaksi kecewa banyak pihak. Kekecewaan itu bertambah karena sikap Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo membagikan 20 ribu masker dalam acara kerumunan tersebut.

Doni dianggap melegitimasi adanya kerumunan. Menanggai hal ini, Doni meminta maaf jika ada sejumlah pihak yang memrotes soal pemberian masker kepada kerumunan massa pada acara yang digelar Rizieq.

Kepala BNPB ini mengaku pihaknya telah mengimbau agar jangan sampai ada kerumunan massa dalam acara yang digelar Rizieq. Namun, sayangnya massa yang hadir tak dapat dibatasi.

"Satgas sendiri memberikan bantuan masker agar masyarakat bisa menggunakan masker setelah langkah pemberitahuan tidak diperhatikan, artinya tetap dilaksanakan," ungkap Doni.

Sehingga, solusi terakhir yang dilakukan Satgas COVID-19 adalah memberikan 20 ribu masker kepada massa pengikut Rizieq. Masker ini semata-mata untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat yang hadir agar tidak terpapar COVID-19.

"Bisa dibayangkan kalau tidak ada bantuan masker, lantas ada yang terpapar COVID, satu sama yang lainnya bisa menulari maka dampaknya proses penularan akan terjadi semakin banyak, semakin mengkhawatirkan kita," imbuh dia.