Geram Kerumunan Massa Rizieq Dibiarkan, Dokter Tirta Minta PSBB Transisi Dicabut
Tangkapan layar acara akad nikah putri Rizieq Shihab yang disiarkan di channel YouTube Front TV

Bagikan:

JAKARTA - Relawan medis penanganan COVID-19, dokter Tirta Mandira Hudhi mengaku kecewa atas sikap Pemprov DKI dan BNPB karena mengizinkan kerumunan massa dalam acara Maulid Nabi dan pernikahan yang digelar pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab.

Sebagai relawan yang sudah bertugas selama delapan bulan, Tirta mengaku geram ketika pemerintah menerapkan PSBB transisi, di sisi lain justru malah mengizinkan dan membagikan masker di acara yang digelar RIzieq.

"Seorang tokoh membuat kerumunan di acara pernikahan, diizinkan oleh Pemprov DKI, bahkan acaranya diberikan 20 ribu masker oleh BNPB. Padahal ada tim penindak masker di Jakarta. Tapi, ada satu acara yang malah dibagikan masker. Marah? Jelas. Kecewa? Jelas. Kawan saya tenaga kesehatan banyak yang gugur. Mereka ini wafat menangani COVID-19," kata Tirta dalam siaran Instagram TV pada Sabtu, 14 November.

Tirta mengaku ada ketidakadilan dari kebijakan pemerintah. Penerapan pembatasan membuat sekolah ditutup, konser musik tak dapat digelar, banyak sektor usaha yang tidak mendapat penghasilan, di sisi lain justru membolehkan adanya kerumunan.

Padahal, menurut Tirta, masih banyak daerah lain yang lebih membutuhkan masker daripada diberikan kepada warga yang melakukan kerumunan tersebut.

"Danyak rakyat kecil di sana butuh masker. Di Nusa Penida, Cilincing, Tanjung Priok, Cipadu, Cijantung Cipayung, butuh masker. Gunung Merapi sedang siaga, bos. Banyak yang butuh masker di Jogja," ucap Tirta.

Oleh sebab itu, Tirta meminta pemerintah, khsususnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mencabut PSBB dan membiarkan pandemi COVID-19 berjalan tanpa ada pembatasan agar keadilan bisa ditegakkan.

"Wahai BNPB, pemerintah Indonesia, khususnya Pemprov DKI, Pak Anies, tolong fair (adil). Kalau memang kerumunan diizinkan, cabut PSBB transisi nanti setelah 22 November," tutur Tirta.

"Buka semua kegiatan, bubarkan relawan, bubarkan Satgas COVID-19. Jangan standar ganda. Buat apa jika Satgas COVID-19 yang membuat kebijakan (pembatasan) malah mengizinkan acara kerumunan, bahkan membagikan masker?" tambahnya.

Seperti diketahui, sejumlah tamu tampak berdesakan di atas panggung utama tanpa menggunakan masker dan berdesak-desakan setelah Acara akad nikah anak perempuan Rizieq Shihab, Syarifah Najwa Shihab yang digelar di Petamburan, Jakarta Pusat, Sabtu, 14 November.

Acara akad nikah antara Syarifah Najwa Shihab dan Irfan Al Idrus digelar sekitar pukul 21.00 WIB dan disiarkan di kanakl YouTube Front TV. 

Dalam acara ini, Irfan mengucapkan akad dalam bahasa Arab di hadapan Rizieq, sementara Najwa Shihab menunggu di kediaman sang ayah. Acara akad selesai sekitar pukul 21.30 WIB. Acara dilanjutkan dengan Maulid Nabi. 

Rizieq tampak menggunakan pelindung wajah atau face shield dan masker dalam acara ini. Meski awalnya dia menggunakan masker dengan benar, belakangan, Rizieq menurunkan maskernya ke bagian dagu.