Konsolidasi Revolusi Akhlak, Rizieq Akan Keliling Indonesia
Rizieq Shihab (tangkapan layar Front TV)

Bagikan:

JAKARTA - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab akan melaksanakan konsolidasi revolusi akhlak melalui kegiatan tablig akbar ke berbagai provinsi. 

Hal ini akan dilakukannya dan para petinggi FPI lainnya, setelah dia beristirahat selama beberapa hari karena kondisi kesehatannya yang menurun usai tiba di Tanah Air dari Arab Saudi.

"Setelah saya istirahat beberapa hari agar kondisi betul-betul fit, saya dengan pengurus DPP FPI akan keliling Indonesia," kata Rizieq dalam acara Maulid Nabi yang disiarkan di akun YouTube Front TV, Minggu dini hari, 15 November.

"Kita akan datangi tiap provinsi, kita ajak semua umat dan kita akan melakukan koordinasi dan konsolidasi untuk revolusi akhlak," imbuhnya.

Dia mengultimatum semua pihak, agar tidak berusaha menghalangi tablig akbar dalam rangka konsolidasi revolusi akhlak ini. Dia tak akan memberikan toleransi bagi siapapun yang menghalangi kegiatan ini.

"Kami tidak akan menolerir siapapun yang mencoba untuk menghalangi tablig dan pengajian umat," tegasnya.

Rizieq mengatakan, saat berkeliling Indonesia, dia akan menemui habib, ulama, hingga tokoh Islam di berbagai daerah untuk melaksanakan revolusi akhlak.

Sebab, revolusi ini baru bisa terjadi jika dia mendapatkan dukungan dari berbagai pihak termasuk umat Islam di berbagai daerah.

Dia juga menegaskan, dalam revolusi akhlak ini, pihaknya tak akan memakai senjata apapun. 

"Saya katakan tidak. Kecuali musuh pakai senjata, menembaki kita. Kecuali musuh pakai senjata membunuh kita, kita angkat senjata, kita perang," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Rizieq juga menjelaskan, dirinya membuka diri untuk melakukan rekonsiliasi dan dialog dengan pemerintah. Kata dia, ini adalah bagian dari revolusi akhlak yang berdasarkan ajaran Islam dan ajaran Nabi Muhammad.

"Berdasarkan ajaran nabi, Islam, Alquran, dan sunnah enggak boleh kita menutup pintu dialog, menutup pintu perdamaian, dan rekonsiliasi," katanya.

Namun, dia tak mau disebut melembek, sebab setelah berteriak revolusi akhlak lalu membuka pintu dialog. Menurutnya, ini sebuah langkah cerdas dalam sebuah revolusi.

"Gue bukan kue apem, lembek. Bicaralah revolusi yang cerdas dan bicara revolusi yang mengantarkan ajaran Islam. Jangankan revolusi, perang saja nabi tak pernah meninggalkan akhlak," ujarnya.