Politikus PKB: Rizieq Shihab Tidak Sepenuhnya Ulama, tapi Juga Politisi
Rizieq Shihab. (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding menganggap bahwa pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab bukan sepenuhnya ulama, melainkan juga politisi.

"Jadi, kacamata saya, tidak sepenuhnya Habib Rizieq Shihab ini sebagai ulama, tetapi sebagai politisi yang bisa bergerak dengan isu apa saja, di sektor apa saja," kata Karding dalam webinar yang diselenggarakan Forum Jurnalis Politik (FJP), Minggu, 15 November. 

Anggapan bahwa Rizieq berperilaku politik, menurut Karding, bisa dilihat dari gerakan-gerakan massa yang memainkan isu politik, seperti soal pemilu dan kritik terhadap pemerintah.

"Kita lihat saja waktu dia di Arab Saudi. Dalam posisi terdesak, beliau masih mampu membangun wacana yang cukup dominan di dalam negeri dan mampu dikelola sedemikian rupa lewat media sosial sehingga menjadi kekuatan yang layak diperhitungkan. Artinya, Rizieq sebagai politik tidak bisa dianggap enteng," jelas Karding. 

Seperti diketahui, Rizieq Shihab menyebut akan melaksanakan konsolidasi revolusi akhlak melalui kegiatan tablig akbar ke berbagai provinsi.

Hal ini akan dilakukannya dan para petinggi FPI lainnya, setelah dia beristirahat selama beberapa hari karena kondisi kesehatannya yang menurun usai tiba di Tanah Air dari Arab Saudi.

"Setelah saya istirahat beberapa hari agar kondisi betul-betul fit, saya dengan pengurus DPP FPI akan keliling Indonesia. Kita akan datangi tiap provinsi, kita ajak semua umat dan kita akan melakukan koordinasi dan konsolidasi untuk revolusi akhlak," kata Rizieq dalam acara Maulid Nabi.

Rizieq mengatakan, saat berkeliling Indonesia, dia akan menemui habib, ulama, hingga tokoh Islam di berbagai daerah untuk melaksanakan revolusi akhlak. Sebab, revolusi ini baru bisa terjadi jika dia mendapatkan dukungan dari berbagai pihak termasuk umat Islam di berbagai daerah.

Dia mengultimatum semua pihak, agar tidak berusaha menghalangi tablig akbar dalam rangka konsolidasi revolusi akhlak ini. Dia tak akan memberikan toleransi bagi siapapun yang menghalangi kegiatan ini.

"Kami tidak akan menolerir siapapun yang mencoba untuk menghalangi tablig dan pengajian umat," tegasnya.