Bagikan:

JAKARTA - Politisi Partai NasDem, Effendi Choirie atau Gus Choi akan memenuhi panggilan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk memberikan keterangan terkait hubungan PBNU dan PKB. Gus Choi menegaskan, sebagai mantan Ketua Fraksi PKB DPR RI dirinya akan menjawab semua pertanyaan yang dari PBNU.

"Saya sebagai kader NU, harus menghormati undangan PBNU, yang tanda tangan Waketum dan Wakil Sekjen PBNU, tembusan Rais Aam dan Ketum PBNU, bukan undangan orang perorang PBNU tapi institusi PBNU. Karena itu saya harus hadir menghormati dan takzim kepada PBNU," ujar Gus Choi kepada wartawan, Rabu, 7 Agustus.

"Apalagi (saya) kader NU yang pernah jadi Ketua Fraksi PKB, partai yang didirikan NU dan pernah jadi ketua Muktamar Luar Biasa PKB. InsyaAllah saya akan menjawab semua pertanyaan dari PBNU yang saya alami dan saya ketahui," sambungnya.

Setelah itu, Gus Choi mengatakan keterangannya akan menjadi hak PBNU. "Selanjutnya sepenuhnya menjadi hak PBNU," katanya.

Sebelumnya, Panitia khusus (pansus) bentukan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengundang mantan politikus PKB Effendy Choirie atau Gus Choi untuk melanjutkan pendalaman masalah ketidakharmonisan antara PBNU dan PKB.

Pemanggilan Gus Choi yang kini menjadi Ketua DPP Partai NasDem ini berlangsung pada Rabu, 6 Agustus hari ini pukul 13.00 WIB.  

Lewat keterangan Gus Choi, PBNU akan mendalami sejarah konflik antara Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dengan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur beberapa tahun silam.

"Undangan hari ini sudah kami kirimkan ke beliau (Gus Choi). Semoga beliau berkenan hadir sehingga bisa memberikan tambahan data kepada kami," kata Wakil Sekjen PBNU Faisal Saimima dalam keterangannya, Selasa, 6 Agustus.

Menurut PBNU, Gus Choi mengetahui secara rinci dinamika konflik internal PKB oleh kubu Cak Imin dan kubu Gus Dur.

Demi meraih kekuasaan PKB, Cak Imin dianggap melakukan kudeta terhadap Gus Dur. Sebaliknya, Cak Imin juga merasa dirinya dikudeta oleh kubu Gus Dur.