JAKARTA - Komisi B DPRD DKI Jakarta mencecar jajaran BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) soal robohnya pagar pembatas Jakarta International Stadium (JIS) saat acara Grand Launching JIS beberapa waktu lalu.
Hal ini terjadi saat rapat kerja Komisi B DPRD DKI bersama Jakpro dan Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD).
Kepada para anak buah Gubernur DKI Anies Baswedan, anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Ichwanul Muslimin mengaku dirinya malu melihat insiden tersebut.
Sebab, kerusakan pagar pembatas ini terjadi saat stadion berkelas internasional tersebut baru diresmikan.
"Kalian ini dengan enak minta anggaran bangun dan beralasan untuk kebanggaan warga Jakarta, tapi saya enggak ada bangga-bangganya. Terus terang saja bikin malu. GBK aja dari tahun berapa, baru roboh di tahun 2019. Ini, (pagar pembatas) stadio JIS (roboh) yang baru berapa bulan," kata Ichwanul di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa, 2 Agustus.
Dari kejadian robohnya pagar pembatas tribun JIS saat dipadati penonton klub sepak bola Persija ini, Ichwanul menangkap bahwa pembangunan stadion dengan anggaran Rp4,5 trilun ini dilakukan secara terburu-buru dan dipaksakan.
"Terkait tembok rubuh, itu materialnya seperti apa? Saat kita hadir soft launching, kita lihat dengan mata kepala sendiri, semennya terlihat, aciannya seperti apa. Kita kan juga enggak bego," urai Ichwanul.
Ichwanul juga menyayangkan sikap Jakpro sebagai pengelola yang membiarkan JIS dibobol oleh rombongan penonton liar yang tak memiliki tiket masuk saat pertandingan Persija saat itu.
Ichwanul mempertanyakan sistem keamanan saat acara grand launching yang tidak mengontrol kapasitas penonton.
"Terus terang kemarin Jakmania yang masuk sangat tidak terkontrol. Penjagaannya sangat kurang. Ini Balik lagi ke pengelola, Jakpro. Polisi kenapa tidak dilibatkan? Enggak ada duit? Bisa bikin bangunan semegah itu, Rp4 triliun lebih, tapi untuk polisi aja enggak bisa," cecarnya.
BACA JUGA:
Sebagai informasi, pembatas tribun Jakarta International Stadium (JIS) tiba-tiba jebol di tengah acara grand launching dengan agenda konser hingga pertandingan sepak bola pada Minggu, 24 Juli lalu.
VP Corporate Secretary Jakpro, Nadia Diposanjoyo menjelaskan, insiden ini terjadi menjelang pertandingan persahabatan Persija melawan Chonburi FC. Saat itu, antusias penonton semakin meningkat karena semakin dekat waktunya menuju pertandingan.
Hampir seluruh tribun Tier 1 terpenuhi, bahkan melebihi kapasitas tempat duduk yang tersedia. Berdasarkan pemantauan kamera CCTV, terungkap bahwa sejumlah penonton memanjat horizontal barrier untuk duduk hingga memasang spanduk.
Padahal, kekuatan struktur dan peruntukan pembatas tribun ini tidak didesain sebagai tempat untuk berpijak, dinaiki, diduduki, atau akses ke lapangan maupun berpindah tribun.
"Atas aktivitas penonton yang berpijak pada horizontal barrier tersebut, akibatnya terdapat beban tarik tambahan pada angkur kolom praktis yang menjadi tumpuan horizontal barrier tercabut. Hal ini menyebabkan horizontal barrier beserta pagar pembatas penonton pada sisi utara roboh," ujar Nadia, beberapa waktu lalu.
Selain itu, penumpukan penonton dalam satu lokasi yang tidak sesuai kapasitasnya mengakibatkan tidak berjalannya prosedur yang sudah direncanakan, sehingga perilaku penonton tidak terkendali dan mengakibatkan tindakan yang di luar kontrol petugas di lapangan.