Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto belum berencana akan menemui Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, saat ini Prabowo sedang menjalankan tugas negara yang diembannya.

"Belum ada jadwal (pertemuan antara Prabowo dan Rizieq Shihab, red). Beliau kan tugas negara," kata Dasco saat dikonfirmasi wartawan, Rabu malam, 12 November. 

Karenanya, jadwal Prabowo begitu padat sehingga sulit mencari waktu yang kosong. Lagipula, bagi Prabowo yang terpenting saat ini adalah bekerja dan menyelesaikan tugas yang ada.

"Bukan karena nyari pencitraan ya, enggak ekspos-ekspos," tegasnya.

Sebelumnya, setelah Rizieq Shihab tiba di Tanah Air pada Selasa, 10 November kemarin, sejumlah tokoh mendatangi kediamannya yang berada di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat untuk melakukan silaturahmi. Mereka yang merapat adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain, Amien Rais, dan sejumlah elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) termasuk sekjennya, Aboe Bakar Al Habsyi.

Diketahui, saat Prabowo maju sebagai calon presiden bersama pasangannya, Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 lalu, di hadapan para pendukungnya dia sempat berjanji akan menjemput Rizieq Shihab di Arab Saudi jika terpilih. Dia bahkan menyebut akan menjemput langsung Rizieq yang saat itu berada di Mekkah, Arab Saudi.

"Jika terpilih saya akan jemput Habib Rizieq," kata Prabowo di hadapan pendukungnya saat kampanye akbar pada 2019 lalu.

Selain itu, di hadapan pendukungnya dia juga mengajak agar semua pihak ikut menjemput ketika Rizieq sudah tiba di Indonesia. "Kita sama-sama nanti jemput di lapangan terbang," tegasnya.

Dalam kontestasi itu, Rizieq memang memberikan dukungannya kepada Prabowo. Bahkan, setelah Joko Widodo (Jokowi) dinyatakan kembali memenangkan Pilpres 2019 lalu, dirinya sempat meminta agar kemenangan ini dibatalkan dan KPU menetapkan Prabowo-Sandiaga Uno sebagai pemenang.

Hal ini disampaikannya melalui sebuah video karena dirinya saat itu masih berada di Arab Saudi dan diputar dalam kegiatan Itjima Ulama pada 2019 lalu. Adapun alasan Rizieq meminta agar kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin dibatalkan karena Pilpres 2019 penuh kecurangan.

"Jokowi harus didiskualifikasi berapa pun angka yang didapatkan karena terbukti melakukan kecurangan. Sementara Prabowo harus dinyatakan sebagai pemenang berapa pun angka yang didapatnya," ujarnnya saat itu.

"Kecurangan telah terjadi, apa urusannya dengan angka. Prabowo harus dinyatakan sebagai pemenang berapa pun angka yang didapatkan. Kenapa? Karena dia jujur," imbuhnya.