Sindiran Pedas Pakar Hukum UGM Soal Penambahan Baret dan Pangkat di Seragam BPN: Terobosan Lawan Mafia Tanah, Tak Terpikirkan Siapapun
Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto saat meresmikan penggunaan tanda baret, pangkat, dan penggunaan tongkat komando kepada bawahannya. (Instagram kementerian.atrbpn)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto menambahkan tanda baret, pangkat, dan penggunaan tongkat komando pada seragam pegawai Kementerian ATR BPN.

Hadi ingin kewibawaan para Kepala ATR/BPN di wilayah bertambah sehingga berani dalam memberantas mafia tanah. Termasuk menyetarakan anak buahnya dengan sesama aparat penegak hukum lain.

Pakar hukum tata negara Universitas Gadjah Mada (UGM) Zainal Arifin Mochtar heran dengan inovasi pemberantasan mafia tanah itu. Dengan nada sindiran, Zinal mengatakan terobosan Hadi out of the box.

"Ini salah satu terobosan melawan mafia tanah yang tak terpikirkan oleh siapapun. Wow," tulis Zainal melalui akun Twitternya, @zainalamochtar, Rabu 27 Juli.

Atribut baru pegawai ATR/BPN itu dirilis saat acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di The Ritz-Carlton Hotel Mega Kuningan, Jakarta, Selasa 26 Juli kemarin.

Dalam acara itu, Hadi menjelaskan, tongkat komando dan baret digunakan lengkap bersama dengan pakaian dinas harian dengan tujuan agar Kakanwil BPN Provinsi dan Kakantah dapat lebih percaya diri dalam melaksanakan pekerjaan.

Hadi juga berharap agar Kakanwil dan Kakantah selain menjaga kewibawaan dalam menjalankan tugas, juga bisa merasa setara dengan jajaran penegak hukum lainnya.

"Tongkat komando dan baret adalah bentuk kesetaraan [sesama penegak hukum] itu," tutur Hadi, dikutip dari situs resmi Kementerian ATR/BPN.