Bagikan:

JAKARTA - Kabar kedekatan antara Wakil Presiden Ma'ruf Amin dengan Rahmat, saksi dalam kasus gratifikasi kepengurusan fatwa Mahkamah Agung di Pengadilan Tipikor Jakarta dibantah juru bicara Ma’ruf, Masduki Baidlowi. 

Menurutnya, tak ada hubungan spesial antara Ma'ruf dan Rahmat terutama yang berkaitan dengan kasus yang menjerat Pinangki Sirna Malasari atau yang dikenal dengan Jaksa Pinangki.

Menurut Masduki, keduanya saling mengenal ketika momentum kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Saat itu, Ma'ruf sebagai calon wakil presiden juga tak bisa menolak mereka yang datang untuk berkenalan dengan dirinya dan meminta foto bersama.

"Jadi terkait dengan saksi Rahmat, memang pernah datang kepada Wapres. terutama pada masa kampanye itu mendekat, minta foto," kata Masduki saat dihubungi wartawan, Selasa, 10 November.

Dirinya menegaskan, saat itu bukan hanya Rahmat saja yang ingin berkenalan dengan mantan Rais Aam PBNU ini. Tapi sejumlah pejabat lainnya dari berbagai unsur pun melakukan hal yang sama, bahkan setelah Ma'ruf menjabat sebagai Wakil Presiden. 

"Tidak hanya dia, banyak orang lain juga gitu. Makanya hubungan itu memang terjadi, tapi tak ada hubungan apa-apa," tegasnya.

"Bahkan sejumlah pejabat, TNI, polisi datang ke kantor. Itu sudah biasa datang ke kantor Wapres. Jadi tidak ada hubungan apa-apa. Apalagi soal kasus tidak ada kaitan sama sekali," imbuhnya.

Sebelumnya, majelis Hakim ketua Agung Salim menelisik hubungan Rahmat dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam persidangan kasus dugaan gratifikasi pengurusan fatwa Mahkamah Agung (MA),dengan terdakwa Jaksa Pinangki Sirna Malasari.

Hal ini ditelisik oleh hakim karena di telepon genggam milik Jaksa Pinangki, nama Rahmat ditulis atau disimpan dengan anama 'Rahmat-Ma'ruf Amin'.

Namun, Rahmat sempat berkilah jika tak mengetahui hal itu. Tapi akhirnya dia mengungkap jika memang memiliki kedekatan dengan Ma'ruf Amin.

"Saya dulu deket dengan pak Ma'ruf Amin, saya selalu pergi berdua sama dia," ujar Rahmat dalam persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin, 9 November.

Rahmat mengatakan, kedekatannya sudah terjalin sebelum Ma'ruf Amin menjabat sebagai Wakil Presiden. Ketika itu Ma'ruf Amin masih menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI). "(Kedekatan, red) tiga tahun terakhir," ujar dia.

Tapi Rahmat tak menjelaskan awal mula kedekatan dengan Ma'ruf Amin. Hanya dikatakan setelah menjabat sebagai Wakil Presiden, dia tak tak lagi intens bertemu dengan Ma'ruf Amin.

"Suka ketemu tapi tidak intens lagi," kata dia.

Adapun Rahmat diketahui mulai dikaitkan dengan kasus ini setelah fotonya beredar di media sosial, yang memperlihatkan dirinya bersama dengan, Jaksa Pinangki, Anita Kolopaking dan Djoko Tjandra di luar negeri.

Selain itu, Rahmat adalah orang yang membawa Pinangki menemui Djoko Tjandra di Kuala Lumpur pada September 2019.