Madinah Lebih Panas dari Makkah, Jemaah Haji Indonesia Diingatkan Pakai Alas agar Telapak Kaki Tidak Melepuh
Ilustrasi calon haji asal Indonesia berangkat ke Tanah Suci. (Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Mukhammad Khanif mengingatkan jemaah haji asal Indonesia yang masih berada di Tanah Suci jangan sampai kehilangan alas kaki. Dia mengingatkan cuaca Madinah lebih panas, sehingga rawan kaki melepuh.

"Simpan dengan baik alas kaki saat ke Masjid Nabawi dan jangan sampai ketinggalan. Alas kaki sangat penting agar kaki jemaah tidak kepanasan atau bahkan melepuh," kata Khanif saat melepas jemaah haji di Makkah, Kamis 21 Juli.

Jemaah haji gelombang kedua yang berangkat dari Makkah ke Madinah juga diminta untuk membiasakan diri menggunakan alat pelindung. Dia mencontohkan payung atau topi bermanfaat agar tidak terkena paparan langsung sinar matahari.

Selain itu, berdasarkan laporan Antara, Khanif juga mengingatkan jemaah untuk memperbanyak minum, tidak menunggu haus untuk minum.

Sebanyak lima kloter jemaah haji atau 1.932 orang gelombang kedua akan diberangkatkan dari Makkah ke Madinah pada Kamis 21 Juli.

Diawali dengan keberangkatan jemaah Kloter 24 Embarkasi Jakarta - Pondok Gede (JKG 24) berangkat pukul 07.00 WAS, disusul 393 orang asal Sumatera Utara yang tergabung dalam Kloter 8 (MES 8) bergerak mulai pukul 09.20 Waktu Arab Saudi (WAS).

Selanjutnya Kloter 5 dari Embarkasi Banda Aceh (BTJ 5) sebanyak 387 orang dari Sektor 3 Raudhah pada 21 Juli 2022 pukul 13.00 Waktu Arab Saudi (WAS) menggunakan sembilan bus. Diperkirakan tiba di Madinah pukul 19.00 WAS.

Lalu Kloter 22 dari Embarkasi Solo (SOC 22) sebanyak 356 orang dari Sektor 4 Jarwal pada 21 Juli 2022 pukul 15.00 WAS menggunakan delapan bus. Diperkirakan tiba di Madinah pukul 21.00 WAS.

Sertai Kloter 3 dari Embarkasi Makassar (UPG 3) sebanyak 389 orang dari Sektor 2 Syisyah pada 21 Juli 2022 pukul 17.00 WAS menggunakan sembilan bus. Diperkirakan tiba di Madinah pukul 23.00 WAS.

Mereka akan menjalani ibadah Arbain (salat berjemaah 40 waktu di Masjid Nabawi) selama delapan atau sembilan hari di Madinah.