Rekam Jejak Kombes Pol Budhi Herdi Susianto yang Dinonaktifkan dari Kapolres Jaksel di Kasus Tewasnya Brigadir J
Kapolres Jakarta Selatan nonaktif Kombes Pol Budhi Susianto (tengah). (Muhamad Jehan-VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Kapolres Jakarta Selatan (Jaksel) Komisaris Besar (Kombes) Pol Budhi Herdi Susianto dinonaktifkan buntut kasus polisi tembak polisi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan, alasan membebastugaskan Budhi untuk menjaga transparansi dan objektivitas tim khusus yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait aksi saling tembak dua anggota Brimob Polri, yaitu Bharada E dan Brigadir J.

"Timsus ini terus bekerja dalam rangka untuk menjaga efektivitas, transparansi, independensi, dan harus betul-betul menjaga marwah itu sesuai dengan komitmen Bapak Kapolri," kata Irjen Dedi dalam konferensi pers, Rabu 20 Juli, malam.

Lantas, siapa sebenarnya sosok Kombes Pol Budhi Herdi Susianto? Kombes Pol Budhi Herdi Susianto merupakan seorang perwira menengah yang lahir pada 16 Desember 1974.

Budhi merupakan lulusan SMA Taruna Nusantara Magelang tahun 1993. Ia lantas melanjutkan pendidikannya di Akademi Kepolisian (Akpol) hingga tahun 1996.

Tidak puas dengan pendidikan kepolisian, Budhi kembali mengenyam ilmu di PTIK, Sespim, dan Sespimti selesai pada tahun 2021 dengan predikat lulusan terbaik

Budhi berpengalaman dalam bidang reserse. Ia pernah Kasat Reskrim Polres Metro Tanggerang pada 2009, kemudian Kanit IV Sat II Harda (Bangtah) Dit Reskrimum Polda Metro Jaya.

Ia lantas menjabat sebagai Kapolsek Tanjung Priok Jakarta Utara pada 2010.

Budhi kemudian dipercaya menjadi unsur pengawas dan pembantu pimpinan di Mabes Polri. Budhi diminta menjabat sebagai KaSubbag Gasus Dagrii SSDM Polri berlanjut KaSubbag Mutjabpama SSDM Polri.

Budhi lantas dipromosikan menjabat Kapolres Kediri Kota Polda Jatim pada periode 2013-2014, dan Kapolres Mojokerto Polda Jatim pada 2014-2016.

Namanya makin dikenal ketika menjabat Kapolres Metro Jakarta Utara pada 2019-2020, setelah ditarik di Mabes Polri sebagai Kasubbag Mutjabpamenti Robinkar SSDM Polri dan Assesor Utama Bagpenkompeten Robinkar SSDM Polri.

Pada 2020, Budi mendapat tugas di Bareskrim. Dia kembali bergulat dalam dunia reserse menjabat Kasubdit I Dittipidum Bareskrim Polri dan Analis Kebijakan Madya bidang Pidum Bareskrim Polri dari tahun 2020 hingga 2021.

Budhi kemudian dipercaya menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Selatan sejak 17 Desember 2021.

Kombes Pol Budhi Herdi Susianto dalam Kasus Tewasnya Brigadir J

Dalam kasus baku tembak yang terjadi pada Jumat 8 Juli sore itu, Budhi menuturkan baku tembak diawali dari teriakan istri Irjen Ferdy Sambo yang diduga akan dilecehkan Brigadir J alias Brigadir Nopryansah Yosua Hutabara.

Bharada E yang juga berada di rumah Irjen Ferdy Sambo mencari sumber teriakan. Saat didekati, ternyata justru keberadaan Brigadir J yang ditemukan di depan kamar istri Irjen Ferdy Sambo. Hingga akhirnya, Brigadir J tewas akibat tertembak.

Namun, Budhi enggan menjelaskan lebih detail terkait bentuk pelecehan yang diduga dilakukan Brigadir J.

"Saat kita laksanakan olah TKP, kami menemukan seseorang yang sudah tergeletak dengan berlumuran darah berada di dekat tangga naik ke atas tepatnya arah masuk kamar mandi yang ada di bawah tangga," ujar Kapolres Jaksel Budhi Herdi Susianto dalam jumpa pers di Mapolres Jaksel, Selasa 12 Juli.

Budhi juga mengatakan dekoder kamera pengawas atau CCTV di Irjen Ferdy Sambo rusak. Maka dari itu, kata dia, CCTV di rumah petinggi Polri bintang dua tersebut seluruhnya tidak berfungsi.

Namun, saat ditanya mengenai jumlah kamera CCTV yang terpasang di rumah Irjen Ferdy Sambo, Budhi tak bisa memastikannya. "[CCTV] yang ada di rumah itu [mati]," ujarnya.

Pada kesempatan berbeda, Budhi mengklarifikasi soal CCTV di sekitar rumah Irjen Pol Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga telah diganti Polri, sehari setelah kasus baku tembak.

Menurut Budhi, pergantian hanya sebatas dekoder-nya saja tanpa CCTV yang terpasang. Meski demikian, Budhi mengamini CCTV di pos satpam juga disita penyidik yang kemudian diganti dengan yang baru.

Budhi merespons perkataan Ketua RT di kompleks rumah Irjen Ferdy Sambo, Seno Sukarto. Eks Kapolda di Sumatera itu mengaku geram tidak mendapat informasi yang akhirnya diketahunya sendiri bahwa Polri telah mengganti CCTV di Kompleks Polri Duren Tiga.

"Mungkin yang dimaksud dekoder CCTV lingkungan yang ada di pos. Karena yang lama disita penyidik. Agar tetap beroperasi maka diganti yang baru," kata Budhi saat dikonformasi, Rabu, 13 Juli.

Dalam perkembangan pengungkapan kasus baku tembak ini, Polri akhirnya menonaktifkan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo pada Senin 18 Juli, malam.

Namun, pihak keluarga Brigadir J tidak puas dengan meminta Kapolri untuk membebastugaskan Kapolres Jaksel Kombes Pol Budhi Herdi Susianto serta Karo Paminal Divpropam Brigjen Pol Hendra Kurniawan.

Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan Budhi patut dicopot lantaran dinilainya mengungkap kasus tindak pidana ini tidak sesuai dengan prosedur.

Menurutnya, Budhi juga terkesan ikut merekayasa cerita-cerita yang berkembang.

"Selain itu, saat melakukan olah TKP tidak melibatkan Inafis, tidak memasang police line. Pembunuhan itu sudah ada, kenapa semua prosedur dilanggar," kata Kamaruddin di Jakarta pada Selasa 19 Juli.