Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Didik Mukriyanto mengatakan kredibilitas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sedang dipertaruhkan dalam penanganan kasus polisi tembak polisi di rumah singgah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

"Pasti (dipertaruhkan, red)," ujar Didik kepada VOI, Jumat, 15 Juli.

Menurut Didik, kepercayaan publik kepada Polri akan menurun apabila Kapolri dan tim khususnya tidak mampu mengungkap secara transparan duduk perkara yang tengah ditangani dan terjadi di Korps Bhayangkara ini.

"Sebelumnya saya melihat, beberapa tahun belakangan ini citra polisi di publik meningkat. Dengan kasus ini jika polisi tidak mampu menjawab pertanyaan publik, tidak menunjukkan integritas dan profesional Polri, pasti trust publik akan jauh menurun," kata Didik.

Oleh karena itu, politikus Partai Demokrat ini meminta Polri dan tim khusus terus menyampaikan perkembangan kasus polisi tembak polisi ini tahap demi tahap ke publik. Pengungkapan kasus tersebut, kata Didik, harus dibuka secara transparan tanpa ada yang ditutup-tutupi.

"Kasus ini kan sudah menjadi atensi semua pihak dan masyarakat, sudah pasti Komisi III apalagi ditambah lagi Presiden sudah memberikan atensi. Alhamdulillah Pak Kapolri sudah merespon atensi itu dengan membentuk timsus. Namun timsus ini pun juga masih dirasakan belum memenuhi ekspektasi publik," pungkasnya.

Aksi saling tembak antara anggota Polri terjadi di rumah singgah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat 8 Juli sore.

Baku tembak itu dilakukan ajudan Irjen Sambo, Bharada E, dengan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias J.

Brigadir J diketahui berada di lokasi, bertugas sebagai sopir istri Irjen Sambo, Putri Ferdy Sambo. Dia tewas ditembak Bharada E.