Sepakat Ada yang Janggal, Komisi III DPR Pastikan Kawal Kasus Brigadir J Tewas Ditembak di Rumah Irjen Ferdy Sambo
Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul. (Nailin-VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul sepakat dengan adanya kejanggalan dalam baku tembak antara anggota polisi di rumah singgah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di kawasan Jakarta Selatan.

Akibat aksi saling tembak itu, sopir istri Irjen Sambo Brigadir J meninggal dunia ditembak Bharada E. Bharada E merupakan ajudan pribadi Irjen Sambo.

"Bahwa ada kejanggalan ya tentu, ini ada kejanggalan. Tapi kejanggalan itu akan kita ubah untuk tak jadi janggal," ujar Bambang Pacul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 12 Juli.

Kejanggalan tersebut, lanjut Pacul, yakni adanya dua orang sesama abdi negara bisa melakukan kontak senjata. Dia pun mempertanyakan alasan apa yang melatarbelakangi dua polisi itu hingga terjadi tembak menembak.

"Itu janggalnya ampun ampun. Kalau kau ama aku berkelahi, biasa itu tersinggung, orang sipil. Tapi kalau antar aparat begini kan ngeri bos. Pasti itu kejanggalan yang utama bagi saya, sesama anak negara kok," tuturnya.

Selain itu, Bambang juga mempertanyakan alasan baru diungkapnya kasus baku tembak yang terjadi di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo setelah tiga hari kejadian.

"Yang membuat rakyat tidak puas, kenapa sih agak lambat, itu kejadian Jumat kok munculnya Senin, itu satu. Kedua, CCTV meninggal kesamber petir, kan harus ada penjelasan. Kemudian, seorang polisi menggunakan senjata api tembak menembak kan ini emosional. Ini panjang ini, saya yakin akan menjadi suatu cerita panjang," papar Sekretaris Fraksi PDIP di DPR ini.

Oleh karena itu, kata Pacul, Komisi III DPR akan memonitor dan mengawal kasus ini dan menjamin penyelidikan berjalan secara transparan.

"Begini, apakah kasusnya pasti akan transparan, saya pastikan itu. Saya sebagai ketua menjamin akan ada transparansi di sana. Kalau memang saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Polri ada hal-hal yang harus tertutup, maka kami punya rapat yang sifatnya tertutup, tetapi pasti ini kita buat clear," tegasnya.

"Saya pastikan itu akan transparan. Komisi III menjamin," sambungnya.

Bambang menambahkan, kasus penembakan tersebut pasti akan banyak melibatkan unsur Polri dalam pengusutannya. Menurutnya, pihaknya juga akan mengundang Polri untuk menjelaskan kasus tersebut secara transparan.

“Kita harap dapat penjelasan lebih rinci lagi ke depan. Supaya masalah ini lebih terang benderang,” pungkasnya.