Bagikan:

JAKARTA - Cuaca di Madinah memasuki musim panas, suhu siang hari bisa tembus 43-46 derajat celsius. Dengan suhu tinggi seperti itu, pelataran masjid Nabawi juga menjadi panas. Jika dilewati jemaah haji tanpa menggunakan alas kaki, pelataran yang panas itu bisa menyebabkan kami melepuh.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Amin Handoyo mengimbau jemaah untuk tetap mengagunakan alas kaki saat berada di pelataran Masjid Nabawi. Penggunaan alas kaki sangat penting untuk mencegah kulit kaki melepuh akibat panasnya lantai.

"Sandal harus tetap dipakai, nanti dibuka saat di depan pintu masjid," kata Amin Handoyo, di Madinah, Saudi, dikuip dari laman resmi kementerian, Senin 6 Juni.

Ketika hendak masuk masjid, jemaah bisa menyimpan sandal dalam plastik yang dibawa. Kemudian, sandal bisa diletakkan di sisi jemaah saat salat. Atau, sandal juga bisa dimasukkan atau diikatkan di tas yang dibawa.

"Jadi buka saja di depan pintu masuk masjid, lalu selesai salat begitu keluar pakai langsung," katanya.

Petugas Haji di Posko Utama Masjid Nabawi Siti Isnaini mengatakan persoalan sandal hilang menjadi salah satu keluhan yang disampaikan jemaah saat beraktivitas di Masjid Nabawi. Tidak jarang hal itu disebabkan mereka lupa posisi awal meletakkan atau menyimpan sandalnya.

"Padahal kadang dia lupa taruh sandalnya di mana. Mungkin dia masuk pintu mana, terus sandal diletakim di-locker. Beres salat lupa tadi sandalnya taruh di mana dan lupa juga masuk pintu lewat mana," ungkap Siti Isnaini.

Siti sangat tidak menyarankan jemaah haji nekat pulang ke hotel tanpa alas kaki. Panasnya jalan yang dilalui, tentu membahayakan kaki.

Kasie Perlindungan Jemaah Haji (Linjam), Harun Al Rasyid menyebut ada lima posko petugas PPIH yang tersebar di kompleks Masjid Nabawi. Lima pos diisi petugas Linjam dan Kesehatan.

Empat pos terletak di pintu-pintu gerbang seperti posko utama di pintu 332, pintu 328 pos dua, pintu 306 pos ketiga, pintu 358 pos, dan pos Raudhah.