JAKARTA - Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Makkah M Imran Saleh mengingatkan jemaah calon haji Indonesia agar tetap mengenakan alas kaki selama melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci agar telapak kaki tidak melepuh karena cuaca panas.
"Butuh perawatan 21 hari untuk kaki melepuh, selama itu tentu akan sulit untuk beribadah," kata Imran di Klinik Kesehatan Haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi, Sabtu 11 Juni.
Lamanya waktu pemulihan tersebut, katanya, karena area yang melepuh cukup luas sehingga akan mengganggu kegiatan jemaah termasuk untuk ibadah.
Karena itu, melansir Antara Imran menjelaskan, jemaah perlu terus diedukasi dan diingatkan agar memakai alas kaki ketika masuk Masjidil Haram sandal harus disimpan sendiri jangan dititipkan ke orang lain.
Kasus kaki melepuh paling sering terjadi saat di Madinah setelah jemaah dari Masjid Nabawi. Itu karena jemaah tidak memakai alas kaki di luar Masjid Nabawi yang sangat panas.
Imran mengatakancuaca Masjidil Haram tidak sepanas di Masjid Nabawi tetapi jemaah diimbau tetap memakai alas kaki.
Imran menjelaskan, penanganan pertama ketika kaki melepuh dengan mengguyur air ke kaki dan penanganan lanjut kulit mati di telapak kaki harus dikupas dan dibersihkan.
Ia mengingatkan, agar jemaah banyak minum air untuk mencegah dehidrasi karena cuaca panas di Saudi. selain itu, katanya, tetap menggunakan masker karena debu dan tentunya masih dalam kondisi pandemi COVID-19.
"Kalau perlu pakai payung yang warna terang agar tidak menyerap panas untuk melindungi dari sengatan matahari," tandasnya.