Peluk dan Belai Jenazah Eril Saat Dimandikan, Ridwan Kamil: Jasadnya Utuh dan Wangi Daun Eucalyptus
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan anaknya, Emmeril Khan Mumtadz alias Eril. (Ist)

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memandikan jenazah Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril. Dia bersaksi putranya yang 14 hari hanyut di Sungai Aare, Bern, Swiss itu wangi daun eucalyptus.

Ridwan Kamil memandikan anaknya yang berusia 22 tahun itu laiknya jenazah yang akan dikebumikan. Dia bersyukur berkesempatan menjalankannya sesuai syariat Islam.

"Alhamdulilah ya Allah. Akhirnya Engkau memberikan kesempatan saya untuk kembali memeluk, membelai dan memandikan anak saya sesuai syariat Islam," ujar Ridwan Kamil dalam akun Instagramnya, @ridwankamil, Jumat 10 Juni.

Pria karib disapa Kang Emil itu juga mengadzani jenazah anaknya itu pada telinga kanan seperti tanda masuknya waktu salat. Kenangan Ridwan Kamil pun tertuju ketika Eril lahir, momen serupa ketika dirinya mengadzani buah hatinya itu.

"Juga mengadzankan dengan sempurna di telinganya persis seperti saat Eril lahir," ujarnya.

Ridwan Kamil pun mengungkapkan setelah dua hari jenazahnya diangkat ke tanah dari 14 hari pencarian di sungai, jenazah Eril masih utuh nan wangi. Laiknya mukzizat, Ridwan Kamil bersyukur atas apa yang dialaminya.

"Dan MASYA ALLAH. Walau sudah lewat 14 hari, jasadnya masih utuh lengkap tidak kurang satu apapun, wajah rapih menengok ke kanan dan saya bersaksi, jasad Eril wangi seperti wangi daun eucalyptus. Sungguh mukjizat kecil yang sangat kami syukuri," tutur Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil kembali memanjatkan rasa syukurnya kepada Tuhan Yang Maha Esa bisa memandikan jenazah Eril sebelum dibawa ke Tanah Air guna dimakamkan.

"Maha besar Allah, atas izin mu, selama 14 hari sungai Aare benar-benar melindungi dan mensucikan jasadnya dari marabahaya," ujar Ridwan Kamil.

Akhir kata mantan Wali Kota Bandung itu juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada masyarakat Indonesia yang mengiringi proses pencarian Eril hingga ditemukan dengan doa-doa.

"Hai Eril, saatnya kamu pulang ke tanah air, untuk menghaturkan terima kasih kepada jutaan yang mendoakanmu," pungkasnya.