Bagikan:

JAKARTA - Keberadaan Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril, putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masih menjadi tanda tanya setelah hanyut di Sungai Aare, Bern, Swiss pada Kamis 26 Mei siang waktu setempat.

Eril mengalami musibah terseret arus Sungai Aare saat berenang bersama adiknya Camilla Laetitia Azzahra, dan seorang temannya. Sedangkan ibunya Atalia Praratya berada di sisi sungai.

Setelah peristiwa tersebut, Eril dinyatakan hilang. Ridwan Kamil yang mengetahui hal tersebut terbang ke Swiss dari kunjungan kerja di Inggris.

Berdasarkan dokumentasi yang diperoleh dari KBRI di Swiss, Ridwan Kamil terlihat langsung ikut memantau pencarian Eril di Sungai Aare pada Minggu 29 Mei.

Dalam pencarian terhadap Eril tersebut, sejumlah metode dan teknologi pencarian dikerahkan Tim SAR yang terdiri dari polisi, polisi maritim hingga pemadam kebakaran.

Tim SAR setempat memakai metode boat search dengan menggunakan teropong untuk memantau situasi bawah air. Mereka juga menggunakan perahu dan sensor yang mampu mendeteksi hingga kedalaman 3 meter.

Teknologi pencarian menggunakan drone surveilance juga digunakan. Drone tersebut terbang rendah di sepanjang tepian sungai.

Erwin Muniruzaman, kakak Ridwan Kamil mengungkapkan pihak keluarga sudah ikhlas dengan apapun yang terjadi atas hilangnya Eril di Sungai Aare.

"Pencarian hari ini sudah selesai, kemudian dilanjutkan lagi hari berikutnya. Dari pihak keluarga sudah ikhlas apapun nanti yang akan menjadi takdir dari Eril," kata Erwin dalam keterangan tertulis dari Diskominfo Jawa Barat, Rabu 1 Juni.

Pada Kamis, 2 Juni, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Swiss menyampaikan otoritas setempat mengubah status pencarian terhadap Eril. Dari semula status missing person atau pencarian orang hilang menjadi drowned person atau mencari orang yang tenggelam.

Meski demikian, hingga saat ini Tim SAR masih mencari keberadaan Eril yang hanyut.

Eril diketahui merupakan remaja yang ceria. Ia buah perkawinan Ridwan Kamil dengan Atlia Praratya.

Ia lahir di New York, Amerika Serikat, pada 25 Juni 1999. Saat teriakannya pertama kali terdengar di dunia, sang ayah sedang mengenyam pendidikan S2 Master Urban Design di University of California, Berkeley.

Sebagai seorang kakak, Eril tidak berjarak dengan kedua adiknya Camilla Laetitia Azzahra dan Arkana Aidan Misbach. Ketiganya akrab kerap berlibur bersama.

Eril kecil dikenal ramah dan cerdas. Ia ditempatkan kedua orangtuanya di Pondok Pesantren Darul Hikam Bandung Jawa Barat dari jenjang SD hingga SMP. Setelahnya Eril melanjutkan ke SMAN 3 Bandung tahun 2014-2017.

Mengambil jurusan IPA saat SMA tidak membuat Eril remaja hanya dekat dengan buku saja. Ia aktif di sekolah terlibat ekstrakurikuler musik klasik, hingga sepak bola.

Pada 2017, Eril melanjutkan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung (ITB). Jika ayahnya mengambil jurusan Teknik Artitektur di ITB, Eril lebih memilih Teknik Mesin.

Ketika kuliah di ITB, ia diberi kesempatan menjabat Asisten Laboratorium Mekatronika Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB selama tiga bulan.

Dalam organisasi kemahasiswaan, Eril juga terlibat dalam Himpunan Mahasiswa Mesin ITB. Tercatat putra sulung Ridwan Kamil itu sempat memduduki jabatan di antaranya Sekretaris Jenderal Pemilihan, Komandan Lapangan dan Kepala Divisi Intrakampus.

Eril lantas terbang ke Swiss bersama keluarganya. Ia mencari universitas guna meneruskan jenjang pendidikan S2-nya. Namun nahas, hingga saat ini keberadaannya belum diketahui.